HONDA

Tiga Minggu Migor Tak Masuk

Tiga Minggu Migor Tak Masuk

 

BENGKULU, rakyatbengkulu.com Sudah tiga minggu minyak goreng (Migor) di gudang PT Sungai Budi, Kelurahan Sumber Jaya belum masuk.

Akibatnya, saat ini minyak goreng sulit ditemukan, baik di pasar maupun di warung.

Kepala Gudang PT Sungai Budi, Ali Mustofa menjelaskan di gudangnya stok minyak goreng terakhir masuk 16 Februari lalu. BACA JUGA: Gudang Bulog Hanya Simpan Stok Beras dan Terigu, Migor Kosong sejak Awal Tahun

“Masih kosong stok disini, terakhir stok masuk 16 Februari lalu. Saya juga berharap ada stok minyak goreng tetapi memang sedang langka.

Hal ini juga berdampak pada sopir operasional gudang banyak menganggur juga,” jelasnya.

Ditambahkannya, stok minyak goreng akan masuk hari ini, (2/3), merek dagang Rose Brand, dan alokasinya sudah ditetapkan atau sudah dipesan oleh toko-toko pengecer di Kota Bengkulu.

“Ada masuk besok (hari ini, red) itupun sedikit sekitar 1500 karton. Stok yang masuk besok sudah ditetapkan akan dibagi kemana saja, prioritasnya untuk Kota Bengkulu,” tambahnya.

Kelangkaan ini bukan karena adanya penimbunan minyak goreng, tetapi memang produsen pusat membatasi produksi minyak goreng.

“Adanya penimbunan tidak masuk akal karena harganya juga masih segitu. Menurut saya kelangkaan ini terjadi karena produsen memang membatasi produksi minyak goreng,” tutup Mustofa.

Sementara itu, Mulyadi (38) pemilik toko Mul di Jalan Belimbing Pasar Panorama, mengaku sudah lama tokonya tidak mendapat jatah minyak goreng.  

Beli dari Pedagang Eceran

Untuk memenuhi kebutuhan pembeli minyak goreng, Mulyadi mensiasati dengan membeli minyak goreng dari para pedagang yang ada stok minyak goreng.

“Stok saya ada 3 hari yang lalu itupun saya dapat bukan dari distributor. Artinya sudah tangan kesekian dari distributor. Kalo sekarang stok minyak goreng di sini kosong,” jelasnya.

Jayadi (52), seorang pedagang gorengan di Jalan Salak Raya Pasar Panorama menerangkan kesulitan mendapatkan minyak goreng juga dialaminya. BACA JUGA: Awas, Selama 14 Hari ke Depan Ada Operasi Nala 2022

Bahkan harga pun sudah naik dari biasanya Rp 14 ribu per liter menjadi Rp 17 ribu.

“Sulit mencarinya, di toko-toko memang tidak ada kelihatan jadi kita mencarinya harus banyak nanya ke toko-toko.

Harganya pun sudah naik sampai Rp 17 ribu tetapi karena kebutuhan untuk usaha jadi harus dibeli juga,” tutur Jayadi. (cw4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: