HONDA

Inovasi Kegiatan Vaksinasi, Jangan Biarkan Vaksin Mubazir

Inovasi Kegiatan Vaksinasi, Jangan Biarkan Vaksin Mubazir

 

BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Inovasi kegiatan vaksinasi perlu dilakukan, jangan biarkan vaksin mubazir.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, meminta setiap kabupaten dan kota untuk gencar melakukan kegiatan vaksinasi dengan memanfaatkan stok vaksin Covid-19 yang saat ini ada di masing-masing daerah.

Hal ini dilakukan, agar tidak ada lagi vaksin yang mubazir seperti sebelumnya sebanyak 116 ribu dosis (berdasarkan data aplikasi SMILE) yang kedaluwarsa pada 28 Februari 2022 lalu.

"Untuk vaksin yang expired date-nya akhir bulan Maret ini, kita minta kabupaten/kota untuk mengecek. BACA JUGA: Cegah Gejolak Masyarakat, Optimalkan Capaian Investasi

Vaksin yang akhir Maret ini untuk segera digunakan, jadi jangan ada menunggu waktu mepet terlebih dahulu baru digencarkan," sampai Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, Rabu (2/3).

Untuk memanfaatkan stok vaksin yang ada sehingga jangan sampai ada lagi vaksin yang mubazir, dirinya meminta setiap daerah untuk berinovasi dalam melaksanakan kegiatan vaksinasi.

Bisa dengan langsung melakukan jemput bola terhadap sasaran vaksinasi maupun kegiatan-kegiatan vaksinasi massal lainnya.

"Strateginya jangan sampai menunggu waktu mepet, silakan dimanfaatkan dengan melaksanakan berbagai kegiatan vaksinasi yang sudah ada.

Misalnya melakukan kegiatan pelayanan vaksinasi door to door, dan menggerakkan seluruh tim yang ada baik jajaran pemerintah hingga melibatkan TNI-Polri. Ini dilakukan supaya masyarakat kita mendapatkan vaksinasi," sambungnya.

Selain meminta kabupaten dan kota menggencarkan kegiatan vaksinasi, pihaknya juga mengingatkan untuk pihak kabupaten dan kota untuk aktif meng-upload data jumlah stok vaksin yang ada di aplikasi Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik (SMILE).

Hal ini agar jumlah vaksin yang termanfaatkan maupun vaksin yang mendekati expired date dapat terpantau. BACA JUGA: Tolak Permenaker JHT, Sampaikan Aspirasi Buruh ke Pusat

"Kita memantau dari aplikasi berapa banyak vaksin yang kedaluwarsanya. Karena memang ada vaksin yang belum diinput oleh mereka di aplikasi.

Jadi sekarang dan ke depan kita minta setiap kabupaten dan kota untuk rutin menginput data vaksin di aplikasi ini agar terpantau," demikian Herwan. (tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: