Serapan DD Belum 1 Persen, Pemdes Diminta Segera Selesaikan Persyaratan
BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Capaian realisasi serapan anggaran Dana Desa (DD) belum 1 persen dari total pagu anggaran Rp 1 triliun. Atau baru Rp 7,2 miliar yang sudah terserap. Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu Syarwan mengungkapkan, angka serapan tersebut per 4 Maret.
"Masih kecil sekali serapannya, hanya Rp 7,2 miliar atau 0,17 persen dari pagu satu triliun rupiah,’’ sebutnya, Jumat (4/3).
Untuk itu Syarwan berharap hendaknya ini menjadi perhatian serius. Baik pemerintah kabupaten maupun pemerintah desa (pemdes) masing-masing. Sehingga dapat mengoptimalkan penyerapan dana desa yang sudah dikucurkan.
"Kepala desa dan perangkat desa berkolaborasi agar segera menyelesaikan persyaratan untuk pencairan. Pemkab juga kita minta agar perbup (peraturan bupati, red) cepat diselesaikan, sehingga dana desa bisa disalurkan,’’ ujar Syarwan.
Untuk diketahui, alokasi dana desa yang dikucurkan pemerintah pusat ke Provinsi Bengkulu mencapai Rp 1 triliun.
‘’Diwajibkan menyediakan 40 persen dari pagu dana desa untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang tujuannya membantu masyarakat kurang mampu. Ini wajib. Kalau tidak sampai 40 persen, maka Bupati diberikan kewenangan untuk mengambil diskresi," ungkapnya. BACA JUGA: Usai Rebutan di Pasar, Warga Datangi Gudang Migor
Dia mencontohkan untuk kebijakan diskresi ini. Misalkan desa A 40 persen tidak sanggup, mungkin hanya 30 persen. Sisa 10 persen bisa digeser ke desa yang lain yang lebih membutuhkan. "Harapannya seperti tahun lalu, kan tiga tahap. Tahap pertama 40 persen, kemudian 40 persen dan terakhir 20 persen agar terserap secepatnya mungkin. Itu setelah dikurangi dari BLT,’’ jelas Syarwan.
Apalagi di Undang-Undang Desa menempatkan desa sebagai ujung tombak pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain kewenangan, desa juga diberikan sumber dana agar dapat mengelola potensi yang dimiliki untuk peningkatan ekonomi desa.
Digital
"Ini tahun ketiga pandemi Covid-19. Tahun 2021 lalu capaian pertumbuhan bagus, 3 persen lebih. Sudah positif pertumbuhannya. Salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi adalah bantuan langsung tunai yang dikucurkan untuk seluruh desa,’’ terangnya.
Ini juga sebagai langkah untuk mendorong inovasi dari desa. Program Desa Wisata dan Desa Digital diharapkan mampu diterjemahkan dan dimanfaatkan pemerintah desa untuk mengoptimalkan potensi desa, sumber daya, dan optimasi produk unggulan.
Warkop Digital juga mendorong literasi digital, literasi keuangan, serta promosi potensi desa. BACA JUGA: Berburu Babi Hutan Dilarang
‘’Kalau tahun lalu kita minta disisihkan untuk penanggulangan Covid sejumlah 8 persen dari DD yang diterima. Sedangkan peruntukan BLT sebanyak mungkin. Apalagi pemerintah masih menyalurkan PKH, bantuan langsung nontontunai, prakerja, hingga bantuan untuk pedagang kaki lima dan warung. Di tahun ini masih dilanjutkan," papar Syarwan.
Terpisah Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Bengkulu, RA Denni mengimbau kepada para kepala desa baru agar tidak terburu-buru melakukan perombakan struktur perangkat desaa. Baca Selanjutnya>>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: