Distribusi Gas Subsidi Harus Diawasi
BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Sejak kenaikan harga elpiji nonsubsidi akhir Februari lalu, saat ini harga gas elpiji 12 kg naik menjadi Rp 205 ribu per tabung dan ukuran 5,5 kg naik menjadi Rp 100 ribu per tabung.
Namun, berbeda dengan gas subsidi 3 kg, yang saat ini harganya tidak mengalami kenaikan. Menanggapi kenaikan naikan harga elpiji nonsubsidi inj, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Zainal berpesan agar dengan kenaikan harga elpiji nonsubsidi itu, berdampak pada stok gas subsidi 3 kg. Bahkan bisa menyebabkan kelangkaan gas Melon tersebut.
“Ini kan yang 5,5 kg dan 12 kg harganya naik. Jangan sampai nanti, permintaan gas 3 kg melonjak. Bahkan bisa langka stoknya. Jadi warga yang berhak, malah kesulitan mendapatkan gas melon itu,” Kata Zainal.
Hal ini dikarenakan, lanjut Zainal, melihat dari prinsip ekonomi. Maka masyarakat cenderung memilih komoditas barang yang dinilai ramah dengan kantong mereka. Sehingga, tak jarang ada beberapa oknum di masyarakat malah memanfaatkan situasi ini, untuk mencari keuntungan sendiri.
“Ini harus diawasi pendistribusiannya, jangan sampai salah sasaran. Dan terjadi kelangkaan lagi gas subsidi,” saran Zainal
Terkait kenaikan harga elpiji nonsubsidi ini, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mewanti-wanti, agar para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Bengkulu tidak beralih menggunakan gas 3 kg. Pasalnya, berdasarkan aturan gas subsidi ini diperuntukkan hanya bagi masyarakat yang membutuhkan, dengan kriteria tertentu.
“Kita selalu pesankan, dan memang ada aturannya. Memang gas yang bersubsidi itu diperuntukkan untuk kelas masyarakat berpenghasilan rendah, “ kata Rohidin, kemarin.
Dijelaskannya, dengan kenaikan harga gas ini, bukan menjadi alasan bagi ASN untuk beralih ke gas subsidi. Pasalnya, gas bersubsidi ini keberadaannya sejak awal diprioritaskan bagi masyarakat menengah ke bawah. “Jadi tidak termasuk untuk aparatur sipil negara. Ini aturan, yang harus dipatuhi. Agar tidak diperbolehkan mereka beralih,” tegasnya.
Disamping itu, bagi para ASN akan mendapatkan harga yang lebih terjangkau. Bila membeli gas elpiji nonsubsidi langsung ke pangkalan. Dimana harga di pangkalan mengacu dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) nya. Yakni untuk berkisar antara Rp 91 ribu untuk elpiji 5,5 Kg dan Rp 189 ribu untuk elpiji 12 Kg. (war)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: