HONDA

BKSDA Pasang Perangkap Buaya

BKSDA Pasang Perangkap Buaya

 

MUKOMUKO, rakyatbengkulu.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung akhirnya memenuhi keinginan masyarakat dari 6 desa. BKSDA akan menangkap buaya yang telah memangsa seorang warga Desa Tanah Rekah, Kecamatan Kota Mukomuko.

Satu unit kerangkeng perangkap buaya diterjunkan ke lokasi, Senin (7/3). Titik lokasi yakni tempat buaya tersebut saat menyerang manusia hingga meninggal dunia.  Pemasangan perangkap tersebut menyedot perhatian warga setempat.  Apalagi lokasi pemasangannya di pinggir Sungai Selagan. BACA JUGA: Warga Lima 5 Kompak Minta Buaya di Sungai Selagan Dievakuasi, BKSDA Bilang Begini

Ikut turun ke lokasi, Camat Kota Mukomuko Ali Nasri, SH, personel Kodim 0428/Mukomuko dan Polres Mukomuko, perangkat pemerintahan desa dari 6 desa, yakni Desa Tanah Rekah, Tanah Harapan, Pondok Batu, Teras Terunjam, Pondok Kopi dan Kelurahan Pasar Mukomuko.

“Kita pasangkan perangkap dan alat pancingnya untuk menangkap buaya tersebut. Umpannya, kita gunakan entok atau bebek,” kata Kepala Resor Mukomuko BKSDA Bengkulu-Lampung, Rasidin.

Meskipun tidak dapat dipastikan dengan pasti buaya yang masuk perangkap nantinya adalah buaya yang menyerang manusia, namun pihak berkeyakinan dengan pemasangan di lokasi yang menjadi tempat buaya itu menyerang manusia, berpotensi besar yang masuk nantinya buaya tersebut.

“Sebenarnya agak kesulitan untuk mengetahui buaya yang telah menyerang warga kemarin itu buaya yang mana. Tapi dengan pemasangan perangkap di lokasi kejadian, mudah-mudahan yang muncul nantinya itu buaya yang menyerang beberapa waktu lalu itu,” jelas Rasidin. BACA JUGA: Sebelum Ditemukan Bunuh Diri, Remaja Pergi Mandi Sambil Bawa Kabel  

Pasang Rambu Bahaya

Disebutkannya, selain memasang perangkap pihaknya juga memasang rambu - rambu tanda bahaya. Ini untuk memastikan warga setempat agar sementara waktu tidak mendekati areal tersebut.

“Jadi hari ini kita tidak hanya pasang perangkap, juga rambu-rambu tanda bahaya,” kata Rasidin. Ditambahkannya, pemasangan perangkap sebagai upaya untuk mengatasi konflik manusia dengan buaya muara.

Setelah berhasil ditangkap akan direlokasi ke habitatnya. Meskipun belum dapat dipastikan lokasi yang akan jadi tempat relokasi buaya tersebut. “Untuk dipindahkan ke mana, belum kita putuskan sekarang. Yang penting pemasangan perangkap ini harapannya bisa berhasil. Setelah itu baru kita rancang ke mana relokasinya.

Bisa jadi tidak di alam, tapi di tempat penangkaran buaya yang sudah dapat izin dari BKSDA,” terang Rasidin. Baca Selanjutnya>>>

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: