Muharamin: Lobi Provinsi Punya Pabrik Migor
BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Kelangkaan minyak goreng (migor) di Provinsi Bengkulu mendapat perhatian serius dari masyarakat luas. Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Ir. Muharamin angkat bicara.
Politisi Partai Demokrat tersebut meminta agar Pemerintah Provinsi Bengkulu melobi provinsi tetangga yang mempunyai pabrik minyak goreng.
“Agar dapat menyuplai atau membantu memenuhi kebutuhan minyak goreng di Provinsi Bengkulu,” kata Muharamin yang empat kali terpilih menjadi wakil rakyat tersebut.
Beberapa provinsi tetangga memiliki pabrik minyak goreng diantaranya Sumatera Barat; PT. Incasi Raya Pabrik Minyak Sawit,
PT Lembah Kyra dan PT Wilmar Nabati Indonesia. Di Provinsi Lampung ada CV Fajar Lestari, CV Sinar Laut. Lalu di Provinsi Sumatera Selatan. Bila perlu dari provinsi lain.
“Saya kira bila kerja sama ini terbangun, kebutuhan minyak goreng Bengkulu bisa teratasi,” kata Muharamin.
Dia berharap dengan persoalaan kelangkaan minyak goreng ini menjadi pembelajaran beharga bagi semua pemerintah daerah.
Agar ke depan Provinsi Bengkulu mempunyai pabrik minyak goreng sendiri. Menurut Muharamin, Bumi Rafflesia mempunyai potensi kelapa sawit.
Namun saat ini hanya sebatas diekspor bahan mentah. “Kalau ada pabrik sendiri, kita bisa mengemas sendiri minyak goreng jadi. Sudah dalam bentuk kemasan.
Sehingga kebutuhan minyak goreng kita dapat terpenuhi. Tidak tergantung dari provinsi lain maupun distributor minyak goreng,” tukas wakil rakyat daerah pemilihan Mukomuko tersebut.
Dia mendukung langkah aparat penegak hukum bersama stakholders terkait terus gencar melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang-gudang minyak goreng.
Terutama gudang yang berpotensi melakukan penimbunan minyak goreng. Menurutnya, penimbunan tersebut bisa menjadi salah satu faktor kelangkaan. Dampaknya masyarakat dirugikan.
“Kalau ditemukan, sanksi sesuai dengan peraturan dan regulasi yang ada. Berikan efek jera,” demikian Muharamin. (**/adv/dprdprovbengkulu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: