HONDA

Buaya 4 Meter di Mukomuko Ditangkap, Pawang Didatangkan dari Sumbar

Buaya 4 Meter di Mukomuko Ditangkap, Pawang Didatangkan dari Sumbar

MUKOMUKO, rakyatbengkulu.com – Satu ekor buaya berukuran cukup besar, dengan panjang sekitar 4 meter, berhasil ditangkap pawang buaya dari Sungai Selagan Desa Tanah Rekah Kecamatan Kota Mukomuko, sekitar pukul 17.30 WIB, Kamis (10/3). Pawang buaya ini didatangkan dari Punggasan, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Sebagaimana diungkap Kades Tanah Rekah, Masrut.

“Pawang buaya ini dari Panggasan, setelah Air Haji kalau dari Mukomuko. Namanya Izal, bersama satu orang rekannya. Tiba di Mukomuko Selasa (9/3), terus tadi (10/3), mulai menangkap buaya yang berhasil ditangkap tadi,” kata Masrut.

Apakah buaya yang tertangkap itu buaya yang menyerang warga Tanah Rekah yang meninggal dunia pada 21 Februari 2022 lalu? Masrut tidak dapat memastikan.

Namun disampaikannya, menurut sejumlah warga yang sempat menyaksikan buaya penyerang warganya muncul ke permukaan bersama jasad korban, buaya tersebut kulitnya terlihat agak hitam.

Kemudian ukurannya pun ditaksir lebih besar dari buaya yang berhasil ditangkap ini.

“Menurut keterangan warga, buaya yang nyerang almarhum, buaya agak hitam. Sedangkan ini, kami lihat, buayanya warna kulitnya agak kuning. Yang nyerang waktu itu, sempat terlihat warga, sepertinya lebih besar dari buaya yang berhasil ditangkap ini,” terang Masrut.

Buaya berhasil ditangkap setelah sebelumnya, sang pawang memasang pancing buaya. Dengan menggunakan umpan seekor bebek.

Lokasi buaya ini berhasil ditangkap, berjarak sekitar 600 meter sampai 700 meter ke arah hilir Sungai Selagan, dari lokasi kejadian warga diserang buaya sampai meninggal dunia.

“Termasuk tidak jauh dari lokasi kejadian, sekiitar 600-700 meter ke arah hilir sungai. Ditangkapnya buaya itu masih di wilayah Desa Tanah Rekah, sungainya masih Sungai Selagan,” terangnya.

Berhasil ditangkapnya buaya di Sungai Selagan, langsung menyebar dan mengundang perhatian banyak warga.

Sekitar pukul 20.00 WIB, satu ekor buaya tersebut dievakuasi dari Desa Tanah Rekah menggunakan mobil dump truck, dengan diangkat ramai warga.

Kemudian diamankan di komplek eks Rumah Dinas Bupati Mukomuko.

“Opsinya dua lokasi, di kantor Dinas Lingkungan Hidup Mukomuko atau di komplek eks Rumah Dinas Bupati Mukomuko. Sekarang sudah dalam perjalanan dibawa menggunakan mobil dump truck warna kuning, dengan dikawal Kapolsek dan personel,” beber Masrut.

Pihaknya sangat bersyukur dengan adanya buaya yang berhasil dievakuasi.

Sebab sejak usai kejadian warga diserang buaya, warga tidak berani beraktivitas lagi ke sungai.

Apalagi setiap hari, dari atas bukit, warga mendapati kemunculan buaya antara 2 sampai 7 kali dalam sehari.

“Pawang ini kan tahu sasaran, dimana keberadaannya, maka di sanalah dia pasang pancing. Kami warga tidak ada yang berani mendekat ke sungai, sejak 21 Februari lalu sampai hari ini. Jadi murni pawang yang nangkapnya tadi. Buayanya tidak terluka, demikian juga bebek yang jadi umpan pancing, Insya Allah masih selamat,” jelasnya.

Kades Pondok Batu Kecamatan Kota Mukomuko, Koko Sasmito menambahkan, warga dari 5 desa dan 1 kelurahan sepakat mendatangkan pawang buaya dari Pesisir Selatan.

Ini setelah Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung mempersilakan jika warga hendak menggunakan pendekatan kearifan lokal dalam mengevakuasi buaya di Sungai Selagan.

“Kesepakatan dengan BKSDA waktu itu, uang yang kearifan lokal bisa dilaksanakan. Kalau buayanya berhasil ditangkap hidup, BKSDA siap jemput ke sini. Alhamdulillah tadi buayanya masih hidup,” kata Koko.

Terpisah, Kasi Konservasi Wilayah 1 BKSDA Bengkulu-Lampung, Said Jauhari, S.Hut kepada rakyatbengkulu.com membenarkan adanya informasi tertangkapnya satu ekor buaya di desa tersebut.

Buaya itu bukan tertangkap karena masuk kerangeng, melainkan dipancing warga.

“Iya, sudah dapat. Tim kita turun untuk mengamankan,” sebutnya.

Rencana pihaknya, buaya tersebut setelah diserahkan oleh warga, akan dievakuasi dan dibawa ke Kota Bengkulu terlebih dahulu.

Belum diputuskan akan dievakuasi dan dilepas di mana buaya itu nantinya.

Namun pihaknya sangat mendukung, jika Pemkab Mukomuko punya tempat penitipan terlebih dahulu sebelum buaya itu nantinya dilepasliarkan ke habitatnya yang jauh dari warga.

“Sementara itu, kalau nanti pihak Pemkab Mukomuko ada lokasi untuk titip sementara sebelum kita lepasliarkan kembali ke habitatnya, kami sangat mendukung,” katanya.

Sebelumnya warga dari Desa Teras Terunjam, Pondok Kopi, Tanah Harapan, Tanah Rekah, Pondok Batu dan Kelurahan Pasar Mukomuko berharap, buaya-buaya di Sungai Selagan di wilayah 5 desa dan 1 kelurahan itu dapat dievakuasi.

Mengingat banyak warga yang ekonominya bergantung di sungai tersebut. Akhirnya, BKSDA Bengkulu-Lampung menerjunkan 1 unit perangkap untuk menangkap buaya.

Namun, perangkap itu belum berhasil memancing buaya masuk. Sementara akhirnya, satu ekor buaya berhasil dipancing warga dan kemudian diamankan dan dievakuasi dari Sungai Selagan. (hue)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: