2 Jam-an, Migor 6 Ton Ludes
Banyak Warga Tak Kebagian
SELUMA, rakyatbengkulu.com - Operasi pasar minyak goreng (Migor) yang digelar Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disprindagkop) dan UKM serta BPBD Seluma di empat titik diserbu warga. Warga rela berdesakan untuk mendapatkan satu kemasan migor per kepala keluarga. Namun tidak sedikit warga yang kecewa karena tidak kebagian migor lantaran keburu habis.
Operasi pasar ini dikawal petugas Satpol PP, TNI dan Polri. Empat titik operasi pasar yakni di Kantor Camat Air Periukan, Kantor Camat Seluma, Kantor Camat Talo dan Kantor Camat Semidang Alas. Semua migor yang disediakan sebanyak 6 ton ludes dibeli warga dengan harga sesuai Harga Enceran Tertinggi (HET) Rp 14 ribu per liter. Sedangkan kemasan isi dua liter yang didapatkan warga.
Pantauan RB, operasi pasar di Kantor Camat Seluma dibuka pukul 12.00 - 14.15 WIB. Setiap orang membawa KK dan hanya boleh membeli satu kemasan. BACA JUGA: Tausiyah: Amal Yang Paling Utama
Nelli, warga Kelurahan Selebar mengatakan adanya operasi pasar membuat warga bisa mendapatkan harga migor dengan harga normal. Hampir dua bulan migor susah dicari. Meskipun ada harga di warung mencapai Rp 20 ribu - 25 ribu per liter.
“Sulit cari migor. Harga mahal di warung biasa, adanya operasi pasar cukup membantu kami mendapatkan migor murah,” ujarnya. Warga lainnya, Puspita warga Kelurahan Napal mengaku ia tidak kebagian kupon untuk membeli migor karena keburu habis. Padahal dirinya datang pukul 13.00 WIB sementara operasi pasar dimulai 12.00 WIB.
“Saya datang pukul 11.00 WIB katanya belum mulai, lalu saya pulang dulu ke rumah. Saat datang lagi pukul 13.00 WIB, kupon sudah habis,” keluhnya. BACA JUGA: Gencatan Senjata 12 Jam Demi Evakuasi, Perusahaan Waralaba Ikut Cabut dari Rusia
Terpisah, Asisten III Pemkab Seluma, Riduwan Sabri mengatakan, Pemkab Seluma akan kembali mengadakan operasi pasar dalam waktu dekat dengan langsung menjangkau kelurahan dan desa agar semua bisa mendapatkan migor dengan harga normal. “Kita akan programkan kembali operasi pasar bekerjasama dengan distributor migor,” jelasnya.
Butuh 35 Ton Migor
Di Kabupaten Kaur kebutuhan migor mencapai 35 ton per bulan. Namun, sampai saat ini masih belum terpenuhi.
Kepala Diskop UKM Perindag Kaur, Agusman Efendi SE, MM menjelaskan untuk kebutuhan migor tersebut sudah disampaikan ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu. Hanya saja sampai saat ini belum ada keputusan terkait permintaan tersebut. Baca Selanjutnya>>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: