Rp 91,4 Miliar BOS Tersalur, Jangan Main-Main!
BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu Syarwan menjelaskan penyerapan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non-Fisik atau Bantuan Operasional Sekolah (BOS) terus dioptimalkan. Per 28 Februari lalu, anggaran BOS ini telah terserap mendekati angka 20 persen.
"Khusus untuk BOS itu sudah disalurkan Rp 91,4 miliar dari pagu Rp 477,6 miliar. Presentasinya di angka 19,1 persen. Ini terus dioptimalkan, " kata Syarwan. Berbeda dari tahun sebelumnya. Untuk penyaluran dana disalurkan oleh empat KPPN. Yakni Bengkulu, Rejang Lebong, Bengkulu Selatan dan Mukomuko.
"Di 2022 ini sudah empat KPPN. Kalau tahun lalu hanya di KPPN Bengkulu saja. Nah ini kita percepat lagi, " imbuhnya.
Dana Alokasi Khusus (DAK) Non-Fisik se Provinsi Bengkulu 2022 berjumlah Rp 477,6 miliar. Dengan rincian Provinsi Bengkulu 291,2 miliar, Bengkulu Selatan Rp 109,4 miliar, Bengkulu Utara 160,5 miliar, Rejang Lebong Rp 140,3 miliar, Kota Bengkulu 157,8 miliar, Kaur Rp 87,1 miliar, Seluma Rp 118,8 miliar, Mukomuko Rp 101,2 miliar, Lebong Rp 59,3 miliar, Kepahiang Rp 76,6 miliar, dan Bengkulu Tengah Rp 83,6 miliar.
"Ini juga untuk kawan-kawan instansi vertikal yang mengelola APBN ini realisasi baru 10,21 persen dari pagu Rp 4,1 triliunan atau realisasi sebesar Rp 423,3 miliar. Ini kami sangat berharap kawan-kawan agar segera usahakan dalam satu bulan ini bisa 30 persen," pesan Syarwan.
Ia berharap ke depannya multiplayer efect dari penyerapan APBN ini sangat besar. BACA JUGA: Rp 28,8 Miliar BOS sudah Masuk, Ditransfer ke Sekolah
Contohnya kalau bila dilakukan suatu rapat, pasti dari panitia rapat menyediakan manakan ringan. Kemudian, makanan itu pasti menyerap tenaga kerja, termasuk pedagang dan lainnya.
"Nah itu salah satu contoh sederhananya. Apalagi jika kita membangun bendungan, kalau bendungan dibangun cepat maka pengairan akan bagus. Pertani akan lebih giat lagi dan bisa berproduksi lebih banyak lagi dan cepat, " jelasnya.
Perlu dilakukan percepatan penyerahan, lanjut Syarwan, tidak hanya pada dana alokasi non-fisik. Namun juga perlu ditingkatkan untuk alokasi dana lainnya. Terutama untuk alokasi dana khusus fisik. Hingga kini untuk penyerapannya masih nol persen. BACA JUGA: MAN 1 Kota Bengkulu Buka Penerimaan Siswa Baru, Catat Tanggalnya
"Saya mengimbau agar mempercepat penyerapan pada triwulan satu ni, kalau bisa sebesar 30 persen. Khususnya, belanja barang. Kalau belanja modal sekarang kan masih berproses, " paparnya. Melihat dari capaian serapan 2021 lalu, menjadi sorotan agar penyerapan stabil perbulannya. Ditargetkan 30 persen tiap triwulan. Sehingga di bulan Desember nanti tidak ada lagi kegiatan yang baru hendak dilakukan.
"Kalau dilihat dari data data ini, ini yang mungkin dilakukan kawan kawan ya belanja barang. Cukup sampai bulan 11 nanti, karena Desember kan tidak yang masih belanja barang kan. Namun ini juga tetap memperhatikan koridor-koridor dan aturan yang ada. Jadi tidak sembarangan melakukan penyerapan," jelasnya.
Wakil Ketua Pusat Kajian Anti Korupsi (Puskaki) Bengkulu, Sony Taurus mengingatkan agar dinas terkait maupun pihak sekolah tidak main-main dalam mengelola dana BOS. Jangan sampai diselewengkan. Baca Selanjutnya>>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: