Minyak Goreng Langka Disebut Imbas Panic Buying, Gudang Ritel Disidak
BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Minyak goreng langka disebut imbas dari panic buying masyarakat. Hal ini diketahui dari inspeksi mendakak (Sidak) gudang ritel, Senin (14/3). Pemerintah Kota Bengkulu bersama Kepolisian Resort (Polres) Bengkulu, menggelar Sidak di salah satu gudang retail yang ada di kawasan Kelurahan Betungan Kota Bengkulu. Sidak ini guna mengecek ketersediaan minyak goreng (migor), serta memastikan pemerataan pendistribusian migor yang dilakukan distributor ke toko-toko di Kota Bengkulu. BACA JUGA: Enam Produsen Migor Stop Produksi Hal ini dampak dari langkanya ketersediaan migor di pasaran, hingga membuat masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan minyak goreng. "Kita menjamin pemerataan pendistribusian minyak goreng, supaya image dari minyak langka itu tidak ada sebenarnya atau bisa dibilang panic buying," sampai Kapolres Bengkulu, AKBP. Andi Dady yang turun langsung dalam Sidak. Dari hasil Sidak yang dilakukan petugas, saat ini kondisi minyak goreng di gudang penyimpanan kosong. Meski demikian kepada petugas, pihak distributor mengaku pendistribusian tetap lancar. Baik dari supplier ke distributor, maupun dari distributor ke toko retail. BACA JUGA: Pelajar Terlibat Curanmor Diobservasi RSKJ "Sebetulnya dari pihak gudang menjelaskan distribusi minyak goreng sebenarnya lancar. Cuma karena panic buying tadi begitu truk pembawanya datang ke toko, belum masuk malah sudah diserbu. Itu yang terjadi sekarang," lanjutnya. Selain itu, pihaknya akan melakukan pemantauan jika ada pelaku penimbunan minyak goreng. Sanksi tegas mengancam pelaku penimbunan minyak goreng saat ini. "Kita akan melakukan penyelidikan dulu, mendata jika memang betul ada yang melakukan penimbunan akan kita proses. Pokoknya satu hari pendistribusian, masuk ke retail dan langsung habis," pungkasnya. (tok)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: