HONDA

Subsidi Migor Dicabut, Stok Masih Langka

Subsidi Migor Dicabut, Stok Masih Langka

 

BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Subsidi minyak goreng (Migor) terhitung tanggal 16 Maret lalu resmi dicabut. Hal itu berdasarkan Permendag Nomor 11 Tahun 2022 yang mencabut Permendang Nomor 06 tentang harga eceran tertinggi minyak goreng dan Permendag Nomor 11 Tahun 2022 tersebut baru dan sudah diundangkan.

Meski subsidi Migor sudah dicabut, pantauan RB ke sejumlah retail modern maupun pasar tradisional, stok Migor masih langka. Bahkan di salah satu toko di Pasar Panorama masih menjual Migor dengan harga tinggi yakni Rp 50 ribu per bungkus ukuran 2 liter.

Sementara toko lainnya belum ada yang menjual Migor. Sementara itu, di Toko Fresh Kapuas Jalan Kapuas Raya Kelurahan Padang juga tidak menyediakan stok Migor. Begitupun di Hypermart Bencoolen Mall (Benmall) stok Migor juga kosong.

Manager Hypermart Benmall, Lukman Hamli menegaskan harga Migor akan dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Masyarakat tak perlu khawatir, Hypermart kata Lukman akan melakukan upaya semaksimal mungkin guna penyediaan minyak goreng, terlebih akan memasuki bulan suci Ramadan.

“Mudah - mudahan stok yang akan masuk bisa mencukupi untuk masyarakat Kota Bengkulu dengan harga yang sudah disepekati,” jelasnya. BACA JUGA: Pemerintah Dinilai Kalah Menghadapi Tekanan Pengusaha

Sementara itu, Branch Manager PT Marhum Rodamas Abadi Kelurahan Pekan Sabtu, Anggoro menerangkan penyaluran minyak goreng akan kembali normal. Pembelian sudah tidak dibatasi, dan harga sudah naik dari biasanya.

“Penyaluran akan kembali normal, tetapi untuk sekarang produsen baru produksi, kemungkinan sampai bisa seminggu lagi. Kita sudah siap menyalurkan seperti sebelum adanya kebijakan HET,” Jelas Anggoro. Kelangkaan Migor kemasan diperkirakan masih berlangsung hingga satu minggu ke depan.  

Tetap Mahal

Diperkirakan apabila stok tersedia, minyak goreng kemasan harganya di atas Rp 20 ribuan. “Seharusnya dari kemarin seperti ini. Daripada murah tapi nyarinya susah, mending mahal tapi stok ada. Harga minyak kemasan nanti diperkirakan merek dagang fortune Rp 23 ribu perliter dan merek dagang Sania Rp 25 ribu perliter,” terang Anggoro.

Anggoro mengungkapkan, apabila kondisi produksi minyak goreng sudah normal dari produsen gudang PT Marhum Rodamas Abadi akan menerima puluhan ton minyak goreng setiap hari. “Kalau kondisi sudah normal dalam artian produsen sudah produksi seperti sebelum kebijakan HET. Dalam satu hari gudang kita masuk 4 mobil atau sama dengan 88 ton,” ungkap Anggoro.(cw4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: