HONDA

Pupuk Subsidi Dihapus, Petani Sawit Menjerit

Pupuk Subsidi Dihapus,  Petani Sawit Menjerit

 

MUKOMUKO, rakyatbengkulu.com – Beredar kabar penyaluran pupuk subsidi akan disetop. Penghentian penyaluran dimulai Juli 2022, khusus pupuk subsidi untuk petani perkebunan kelapa sawit. Artinya, terhitung Juli hingga akhir tahun, petani kelapa sawit tidak akan kebagian lagi pupuk subsidi.

 Salah satu petani kelapa sawit Kecamatan Penarik, Endi Rustama sangat menyayangkan jika kebijakan demikian benar-benar diberlakukan. Selama ini petani cukup sulit mendapatkan pupuk bersubsidi. Apalagi jika benar-benar hilang atau ditiadakan. BACA JUGA: Harga Pupuk dan Racun Hama Naik

 “Saya baru sekali dapat pupuk subdisi, Desember 2021 lalu. Setelah itu sampai sekarang, belum pernah lagi dapat pupuk bersubsidi. Nah kalau sampai dihapus, kami petani harus bagaimana,” keluhnya.

 Apalagi selama ini, meski dapat pupuk bersubsidi, jumlahnya pun tidak mencukupi sesuai kebutuhan petani. Petani umumnya, cukup sulit untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Sehingga harus membeli pupuk nonsubsidi.

 “Masalah lainnya, sebagian pupuk subsidi itu kami lihat yang banyak dapat itu orang yang notabenenya memiliki kemampuan finansial. Artinya mereka punya kemampuan untuk beli pupuk nonsubsidi. Sementara kita petani kecil ini malah sulit dapatan kuota pupuk bersubsidi,” sampainya.

 Kendati harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit saat ini terbilang baik. Diakui Endi Rustama tidak terlalu berpengaruh dengan pendapatan petani. Pasalnya, harga pupuk nonsubsidi saat ini cukup tinggi. Bahkan menurutnya, lebih baik harga TBS kelapa sawit kembali seperti sebelumnya ( diangka Rp 1500 /Kg), asalkan harga pupuk nonsubsidi terjangkau oleh petani. BACA JUGA: Kelompok Usaha Ini Sulap Daun Pandan Jadi Kerajinan, Pemberdayaan UMKM Binaan BRI Semakin Berkembang

 “Dengan harga sawit sekarang (di atas Rp 3000/Kg), kami petani dirugikan. Karena harga pupuk mahal. Jadi kami susah juga. Karena kenaikan harga sawit itu tidak besar. Enak dulu, harga seribuan, tapi harga pupuk saat itu terjangkau. Kami lebih pilih begitu. Atau kalau tidak, bantu kami mendapatkan pupuk bersubsidi yang mencukupi,” ucapnya.  

Sudah Sosialisasi

 Mengenai informasi pupuk bersubsidi dihentikan mulai Juli 2022, salah satu pemilik izin jual jasa penyaluran pupuk bersubsidi di Kecamatan Penarik, Suroso mengaku belum mengetahui. Setahunya, alokasi pupuk bersubsidi sudah jelas untuk tahun 2022. Sehingga 15 kelompok tani yang pupuk bersubsidinya melalui dirinya, bakal disalurkan.

 “Belum ada informasi itu. Yang ada sekarang, pupuk bersubsidinya untuk bulan Maret ini belum keluar. Dengan saya ini ada 15 kelompok, baru 4 kelompok yang sudah keluar dan sudah disalurkan pupuk subsidinya,” kata Suroso.

Baca Selanjutnya>>>

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: