HONDA

Kalah TKO, Vicky Prasetyo beri Pelukan Hangat

Kalah TKO, Vicky Prasetyo beri Pelukan Hangat

  AZKA Corbuzier menang TKO atas Vicky Prasetyo. Pertarungan tinju yang disiarkan live di channel YouTube Dedy Corbuzier, Kamis (31/3) malam itu hanya berlangsung 2 ronde. Vicky yang sempat menjadi ayah tirinya Azka, tak sanggup melanjutkan pertarungan. Setelah mendapat perawatan tim dokter di pojok ring jelang memasuki ronde ketiga, wasit kemudian menghentikan pertandingan. BACA JUGA: Jual Obat Penggugur Kandungan, Oknum Perawat Terancam 15 Tahun Penjara Dedy Corbuzier pun berkesempatan memberikan langsung sabuk juara kepada Azka, yang juga merupakan anak kandungnya. Pertandingan yang cukup menghibur. Vicky, sang gladiator harus mengakui kebugaran fisik dan ketenangan Azka yang masih berusia 15 tahun. Jelas, usia Vicky yang sudah mendekati 40 tahun menjadi faktor pembeda hingga dirinya sempat 2 kali mencium kanvas lantaran kena pukulan Azka. Penonton kembali terhibur di akhir pertandingan. Dengan bekas kerokan yang sengaja ditampakkan di punggung, Vicky dengan sosok kebapakannya memeluk sang anak tiri. Makin terbawa suasana, Azka yang semula tampak geram justru menyambut pelukan Vicky dengan hangat.  

Bangkitlah Dunia Tinju Indonesia
Pertandingan eksebisi dunia entertainment di atas, jelas memberi hiburan tersendiri bagi penonton. BACA JUGA: Di tempat Sepi, Siswi Madrasah Coba Dicabuli Pacar Tujuan awal penyelenggara pun tercapai. Duel menjadi perhatian publik. Lihat saja, hingga tulisan ini di-update sudah 1,4 juta tayangan ditonton. Belasan ribu komentar, juga menandakan antuasiasnya publik terhadap duel Aska dan Vicky. "Mantab kali om Dedy, pertandingan yang sangat menghibur. Mudah-mudahan saja pertandingan tinju resmi makin banyak digelar," tulis salah satu warganet di kolom komentar. Bumbu panas yang mewarnai jelang pertandingan, makin menarik perhatian publik untuk menonton pertandingan secara live atau pun tidak. Di sini, peran promotor pertandingan bisa dikatakan cukup sukses membuat duel menjadi ditunggu dan ditonton. Nyaris sama dengan apa yang dilakukan seorang promotor, di dunia tinju profesional. Terlepas dari siapa yang menang, publik tentunya berharap dunia tinju profesional Indonesia bangkit lagi. Setelah era Chris John, belum ada lagi sosok petinju yang mampu menggenggam sabuk juara dunia. Mata rantai petinju kaliber dunia dari Indonesia yang sudah dirintis sejak era Ellyas Pical, seolah terputus. Dunia tinju nasional masih kalah jauh dibanding negara tetangga, Filipina. Negara tetangga itu terus saja mencetak petinju kaliber dunia, setelah Manny Pacquiao sukses mengguncang dunia tinju. Dari duel Azka - Vicky, setidaknya kerinduan pecinta tinju tanah air akan adanya pertarungan resmi terobati. Dari duel bapak dan anak itu juga, publik dapat belajar dan melihat bagaimana fair play dalam dunia olahraga mesti ditaati. Daya juang tinggi petarung, hingga sikap rendah hati seorang juara ada di duel Azka-Vicky. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: