Auning Kosong, PKL Pilih Jualan di Trotoar
SELUMA, rakyatbengkulu.com - Auning yang dibangun bagi pedagang laki lima (PKL) berjualan kuliner di jalan dua jalur Kelurahan Talang Saling atau simpang arah ke Kelurahan Napal setelah selesai dibangun akhir tahun lalu, sampai saat ini belum ditempati oleh padagang.
Malah PKL kuliner masih bertahan di Kelurahan Pasar Tais yang memadati trotoar jalan saat Ramadan ini.
Salah satu pedagang kuliner Pasar Tais meminta namanya tidak disebutkan mengukapkan, alasan mereka tidak ingin pindah ke auning yang telah dibangun.
Yakni, bangunannya tidak memadai untuk berjualan.
Jika pun harus berjualan di auning tersebut, harus mengeluarkan dana. Karena banyak yang ingin buat seperti meja tenda dan lainnya. Terlebih, lokasi sangat sempit sehingga harus penambahan tenda nantinya. BACA JUGA: Pertalite Langka, Nelayan Menjerit
“Kalau pindah tentu harus keluar dana untuk bangun perabotan lainnya. Sedang kini bulan puasa dan perekonomian sedang sulit,” ungkapnya.
Ia mengatakan, pedagang pemilih bulan ramadan ini tetap bertahan di Pasar Tais karena lokasi yang baru tersebut belum tentu ada pembeli. Karena sudah belasan tahun mereka berjualan di Pasar Tais, sehingga masyarakat sudah kenal jual takjil di Pasar Tais.
“Kemungkinan setelah lebaran jika memang tetap diminta pindah ke auning,” ungkapnya.
Setelah Lebaran
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Priduatrian, Perdaganga, Koperasi (Disprindagkop) dan UKM Kabupaten Seluma Gun Ibrori, S.Pd melalui Kabid Koperasi Maswin, SE mengatakan, berdasarkan kesepakatan saat undian nomor pedagang di auning mereka siap pindah setelah lebaran karena alasan dalam waktu dekat kemarin akan bulan puasa. BACA JUGA: Airlangga Hartarto: Ibadah Ramadan Lebih Khusyuk, Tetap Patuhi Prokes
“Kita tunggu setelah lebaran nanti mereka berjanji pindah ke auning yang dibangun,” ungkapnya.
Untuk bangunan yang tidak memadai hal tersebut bukan kewenangan pihaknya karena bangunan oleh Dinas PUPR dan Disprindagkop nya pembina bagi PKL yang di bawah naungan koperasi.
Data ada 25 PKL sementara auning yang tersedia hanya 21 auning. Sehingga masih kurang kumungkin akan ada penamabahan sebelum mereka pindah.
“Itu kewenangan Dinas PUPR karena mereka yang bangun kita hanya pembina pedagang, mungkin nanti ada penambahan auning agar mereka bisa berjualan serentak,” sampainya. (juu)
Simak Video Berita
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: