HONDA

Pengendara Ninja yang Kabur Lebih Baik Serahkan Diri

Pengendara Ninja yang Kabur Lebih Baik Serahkan Diri

 

CURUP, rakyatbengkulu.com – Kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) maut terjadi, Sabtu (16/4) menjelang waktu sahur sekitar pukul 03.30 WIB di Jalan Umum Ahmad Yani Kelurahan Sukaraja Kecamatan Curup Timur.

Anisa Fitri (26) warga Desa Kampung Delima Kecamatan Curup meninggal dunia setelah motor yang dikendarainya Supra X125 BD 5303 KH ditabrak lari oleh pengendara Kawasaki Ninja yang dikendarai pemuda berinisial D warga Kecamatan Curup Timur.

Dari hasil penyelidikan dan olah TKP, diduga sebelum kecelakaan, Kawasaki Ninja yang dikendarai D (masih kabur), melaju diduga dengan kecepatan tinggi dari arah Pasar Tengah menuju arah Lubuklinggau. BACA JUGA: Tabrak Pedagang Hingga Tewas, Pengendara Ninja Kabur, Ini Nopolnya

Lalu posisi korban baru keluar dari gang LDII dan melawan arus menuju Pasar Atas untuk berjualan.

“Posisi motor Supra yang dikendarai korban ini akan menyeberang jalan tepatnya di depan kantor PLN. Secara tiba - tiba datang dari arah belakang motor Kawasaki Ninja.

Tabrakan tidak bisa terelakan lagi. Setelah kejadian, korban mengalami luka parah di bagian kepala dan warga serta pengendara yang melintas langsung mengevakuasi korban,’’ terang Kapolres RL AKBP Tonny Kurniawan, S.Ik melalui Kasat Lantas AKP Radian Andy Pratomo, S.IK, Minggu (17/4).

Pascakejadian, sambung Radian, pengemudi kawasaki ninja sempat berupaya menghidupkan motornya kembali untuk berusaha kabur dari lokasi kejadian.

Namun motor tersebut tidak bisa dihidupkan kembali, sehingga motor ditinggalkan pengendaranya tidak jauh dari lokasi kejadian. Tepatnya di Gang LDII Kelurahan Sukaraja. BACA JUGA: Kakak Tewas di Tangan Adik Kandung

Ditambahkan Radian, mereka sudah memeriksa rekaman CCTV yang ada disekitaran lokasi kejadian. Dari salah satu rekaman, terlihat pascakejadian, pengendara Kawasaki Ninja terlihat berusaha menghidupkan motornya, namun tidak bisa.

“Untuk pengendara motor Kawasaki Ninja ini, identitasnya sudah kita ketahui dan masih dalam upaya pencarian,’’ imbuh Radian.  

Jualan Tapai

Terpisah, paman korban yang diwawancarai RB, Sapuni menjelaskan, kalau korban sehari - hari memang berjualan tapai. Di mana usaha dagang tapai ini sudah turun menurun sebagai usaha keluarga korban.

Sehingga setiap subuh, bersama suaminya, korban berjualan di kawasan Pasar Atas.

“Memang korban dan suaminya menggunakan motor berbeda, karena barang yang dibawa untuk berjualan cukup banyak. Korban ini meninggalkan satu anak yang masih berusia 2 tahun. Baca Selanjutnya>>>

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: