HONDA

“Dulur Kito” Tokoh Sumbagsel Erick Thohir bersama Budi Karya dan Basuki serta 5 Gubernur Sepakat M

“Dulur Kito” Tokoh Sumbagsel Erick Thohir bersama Budi Karya dan Basuki serta 5 Gubernur Sepakat M

Komitmen Erick Thohir Membangun Sumbagsel Tak Diragukan

BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir makin dikenal masyarakat secara luas. Erick Thohir yang dikenal sebagai pengusaha sukses di Indonesia ini sering tampil di publik.

Bahkan baru-baru ini Erick Thohir bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan juga lima Gubernur di Sumbagsel menghadiri Seminar Membangun Aglomerasi Sumbagsel Jilid II dan sepakat memajukan Aglomerasi Sumbagsel untuk Indonesia.

Komitmen Erick Thohir untuk membangun Sumbagsel tak perlu diragukan lagi. Lantaran Erick Thohir merupakan dulur kito Wong Sumbagsel, asal Gunung Sugih Lampung Tengah. Apakah benar demikian?

Begini kisahnya. Erick merupakan putra dari pasangan Mohammad Teddy Thohir dan Edna Thohir. Ayah Erick asli keturunan Gunung Sugih, Lampung Tengah. Untuk itulah dalam tubuh Erick mengalir darah dulur kito.

Lalu, apa maksud dulur kito? Dalam kamus besar bahasa Indonesia, dulur berarti keluarga atau saudara, jadi dulur kito sama dengan saudara kita.

Faktanya memang Erick keturunan Gunung Sugih, Lampung Tengah masih jarang diketahui banyak orang. Memang kalau melihat halaman Wikipedia, Erick tertulis lahir di Jakarta, 30 Mei 1970.

Memiliki saudara laki-laki bernama Garibaldi Thohir atau akrab disapa Boy Thohir, dan saudari perempuan bernama Hireka Vitaya atau lebih dikenal dengan sapaan Rika Thohir.

Eksistensi nama besar keluarga Thohir lebih dulu dimulai lewat sosok ayahnya, Mochamad Thohir yang populer dengan panggilan Teddy.

Salah satu perintis Astra Grup yang memulai kisah perjalanan bisnisnya dari nol. Jejak sebagai pengusaha inilah ikut diteruskan oleh ketiga anaknya, Garibaldi, Erick, dan Rika Thohir.

Namun, kehidupan Erick saat ini, tidak semanis masa kecilnya. Sang ayah, yang asli berdarah Lampung, harus melewati berbagai macam rintangan kehidupan.

Bisa dibilang, hidupnya melarat. Ia hanya tidur di rumah bilik beralaskan tanah, dan telah menjadi yatim sedari kecil.

Singkat cerita, setelah lulus SMP, Teddy merantau ke Solo menggunakan kereta demi melanjutkan pendidikannya di SMEA.

Modal sekolahnya di Solo didapat lewat bantuan seorang pedagang di Metro. Di Solo, ia bekerja sambil sekolah, hingga akhirnya bertemu Edna, yang kemudian dinikahinya.

Erick tidak semata-mata memakan buah manis sepeninggalan ayahnya. Suami Elizabeth Tjandra ini mengukir jalan hidupnya juga penuh kerja keras. Etos kerja dan kegigihannya dalam menggapai cita-cita, terus ia perlihatkan.

Perjuangannya dimulai sejak usia 9 tahun. Saat itu, Erick kecil telah berjualan biji karet untuk bermain adu pulpen yang sedang ngetrend pada masanya.

Bahkan, ia sudah mengenal ekspansi bisnis. Bersama teman-temannya, Erick memutar modalnya lewat berdagang siomay di depan SD Tebet Timur, Jakarta Selatan.

Soal pendidikan, tak perlu diragukan lagi. Teddy Thohir sang Ayah menyekolahkan Erick sampai tingkat SMA di Indonesia. Lalu memilih Amerika Serikat sebagi tempat kuliah Erick. Hal tersebut dikarenakan keinginan Teddy Thohir, agar Erick seimbang dalam proses pendidikannya.

Sehingga, meski Erick lahir dari keturunan orang Gunung Sugih Lampung Tengah, namun pada tahun 1993 Erick lulus program Master untuk Bisnis Administrasi (Master of Business Administration) dari Universitas Nasional California, Amerika Serikat. Sebelumnya, ia juga memperoleh gelar sarjana (Bachelor of Arts) dari Glendale University.

Bisa dibilang, pria empat anak ini bisa disejajarkan dengan tokoh nasional lain yang berkiprah di dunia internasional. Suka tidak suka, nama Indonesia terangkat dari sepak terjang Erick.

Tepatnya saat ia mengakuisisi beberapa klub olahraga terkemuka. Seperti klub basket NBA Philadelphia 76ers, klub sepakbola DC United, dan klub sepak bola Italia, Inter Milan.

Pada tahun 2018, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Asian Games yang terselenggara di dua kota : Palembang dan Jakarta.

Tangan dingin Erick sukses menyelenggarakan even olahraga internasional ini. Terbukti pada meriahnya acara pembukaan dan penutupan dengan konsep yang sangat menarik, khususnya bagi kalangan milenial.

Pencapaian Erick terus berlanjut, tepatnya saat Presiden Jokowi mengamanahkan Menteri BUMN kepada dirinya, pada 23 Oktober 2019. Yang paling mengesankan di momen ini, Erick tak ragu melepas semua jabatannya pada segala jenis bidang bisnis yang telah dijalankan.

Jiwa sosial Erick, juga patut diancungi jempol. Meski bergelimang harta, dan menjabat posisi strategis di Kabinet Indonesia Maju, ia tak pernah sedikitpun mengesampingkan urusan akhirat. Terbukti, dua masjid mewah dibangunnya di dua tempat berbeda.

Pertama, Masjid At-Thohir di Los Angeles, Amerika Serikat. Selain tempat ibadah, masjid tersebut juga digunakan sebagai pusat kegiatan komunitas Muslim Indonesia atau Indonesia Muslim Community Center.

Beberapa fasilitas masjid juga mendukung untuk kegiatan yang bermanfaat. Misalnya, sebuah ruangan yang dijadikan tempat diskusi untuk meningkatkan diaspora Indonesia, termasuk di bidang ekonomi.

Kedua, Masjid At-Thohir di Depok, Jawa Barat, yang dibangun di atas lahan seluas 2,8 hektar dengan nuansa serba putih dan gaya arsitektur klasik modern.

Kedua masjid ini dibangun Erick untuk mewujudkan keinginan orang tuanya, khususnya mendiang sang ayah, Mohammad Teddy Thohir, yang merupakan dulur kito warga Sumbagsel, putra Gunung Sugih, Lampung Tengah.(desti/prw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: