HONDA

Kantor Travel Alfa Tours Digeruduk Jemaah Umrah, Sebut Tak Kembalikan Dana Karantina

Kantor Travel Alfa Tours Digeruduk Jemaah Umrah, Sebut Tak Kembalikan  Dana Karantina

MUKOMUKO, rakyatbengkulu.com – Sejumlah jemaah umrah mendatangi Kantor PT. Aifa Kaza Mustika (Alfa Tours) Cabang Mukomuko, sekitar pukul 12.10 WIB, (25/4).

Mereka menuntut pengembalian dana cadangan yang sebelumnya diminta Alfa Tours.  Pasalnya, dana yang diminta sebesar Rp 4,2 juta, disebut pihak travel untuk biaya karantina.

Faktanya, dari pergi hingga pulang dari ibadah Umrah, tidak satu orang pun jemaah menjalani karantina.

Baik itu di Kota Bengkulu, Jakarta maupun di Arab Saudi. Uang yang dikembalikan ke jamaah hanya sebesar Rp 300 ribu. Sedangkan Rp 3,9 juta lagi sudah dihabiskan. BACA JUGA: Lebih 1.000 Calon Jemaah Umrah

Dengan dalih untuk biaya menginap di hotel pergi dan pulang sebesar Rp 1,8 juta. Lalu dihabiskan pula untuk membiayai bus Bandara - hotel pulang pergi sebesar Rp 400 ribu per orang.

Serta biaya PCR Mekah dan Jakarta total Rp 900 ribu perorang. Lalu biaya kelebihan satu hari sebesar Rp 800 ribu.  “Kami datang ke Alfa Tours untuk minta klarifikasi uang Rp 4,2 juta itu,” tegas perwakilan jemaah, Wetra Gusti.

Dinyatakan Wetra, dirinya bersama jemaah umrah lainnya telah memilih dan membayar biaya paket berangkat umrah Rp 29,5 juta. Sesuai penjelasan pihak Alfa Tours, bahwa biaya tersebut terhitung dari Bengkulu hingga ke tanah suci dan kembali lagi ke Kota Bengkulu.

“Tetapi di luar daripada itu, diminta duit cadangan. Katanya untuk biaya karantina dan PCR. Ternyata, setelah kami di dalam perjalanan, kami tidak melakukan karantina. Otomatis duit karantina harus dikembalikan,” tandasnya kesal.

BACA JUGA: Final, Hanya 747 CJH Bengkulu ke Tanah Suci

Dialihnamakan

Tiba di Mukomuko, Alfa Tours malah menjelaskan bahwa dana karantina sudah dialihnamakan menjadi dana transit. Padahal mengenai hal tersebut, jemaah tidak mengetahui sama sekali sejak awal.

Termasuk mengenai biaya bus dan biaya lainnya. Tidak dikomunikasikan ke jemaah. “Yang kami tahu, paket Rp 29,5 juta itu start dari Bengkulu, balik lagi ke Bengkulu, sudah bersih. Ternyata sekarang pihak Alfa Tours berkhianat,” ucap Wetra Gusti yang turut dibenarkan jemaah lainnya.

 Selain itu, tindakan terkesan semena - mena dari travel terhadap jemaah semakin menjadi-. Menurut Wetra Gusti, diduga telah terjadi sejumlah pungutan liar.

Diantaranya, biaya meningitis yang hanya Rp 305 ribu, namun diduga di-mark up oleh Alfa Tours menjadi Rp 650 ribu per orang.

Lalu biaya pembuatan paspor, dari Rp 350 ribu perorang, diduga juga di-mark up menjadi Rp 700 ribu perorang. Baca Selanjutnya>>>

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: