HONDA

Ngudak Gelamai

Ngudak Gelamai

   

SELUMA, rakyatbengkulu.com– ASN Pemkab Seluma, melaksanakan kegiatan Ngudak atau mengaduk Gelamai di halaman Gedung Daerah Serawai Serasan Seijoan Seluma.

Ini sebagai bentuk menjaga tradisi dan budaya Suku Serawai, setiap menjelang hari raya.

Proses pembuatan gelamai (dodol) ini, dilakukan secara gotong royong. BACA JUGA: Fraksi Golkar Dirombak 

Sejak dipimpin  Erwin Octavian, SE dan Drs. Guatianto, Pemerintah Kabupaten Seluma selalu menggelar agenda ini.

Bupati mengatakan, dalam proses masak gelamai tersebut, banyak filosofi yang bisa diambil.

Mulai dengan mengumpulkan bahan, sampai proses memasak dikerjakan secara bersama.

"Semangat kebersamaan ini yang kita garis bawahi, karena masak Gelamai atau lempuk ini dikerjakan dengan cara bergotong royong, kekompakan.

Ini diharapkan bisa dibawa ke dunia kerja kita sehari-hari.

Untuk bersama-sama  bekerja, untuk membangun Kabupaten Seluma," ungkapnya. BACA JUGA: TAUSIYAH: Jangan Lupa Zakat Fitrah

Selain itu, masak gelamai ini juga sudah menjadi budaya yang dilakukan masyarakat Seluma pada saat musim durian tiba.

"Ini sudah menjadi budaya kebiasaan masyarakat kita Seluma. Saat menjelang lebaran kita bersama-sama masak gelamai.

Perlahan kebiasaan lama ini kita kita bangkitkan kembali," sampainya.

Proses pengolahan dibutuhkan waktu lima jam sampai enam jam agar mendapatkan hasil yang baik.

"Dengan membutuhkan waktu tersebut sangat dibutuhkan kekompakan dan kerja sama. Begitu juga dengan membangun Kabupaten Seluma," tukasnya.

Ngudak Gelamai menjelang Idul Fitri merupakan kearifan lokal masyarakat Serawai.

Diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang dahulu. Yang mana mesti dijaga dan dilestarikan.

"Pada zaman dulu nenek moyang kita ketika akan menyambut Idul Fitri itu melakukan ngudak gelamai.

Ini kebiasaan lama, kearifan lokal yang turun temurun yang mesti kita jaga dan tetap dilestarikan,” sampainya. (juu)

Simak Video Berita 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: