Salat Id, Istiqlal Batasi 30 Ribu Jamaah
DUA tahun terakhir, Masjid Istiqlal tidak menggelar salat Idul Fitri maupun Idul Adha. Setelah pandemi mereda, tahun ini masjid terbesar se-Asia Tenggara itu akan kembali menggelar salat Id.
Namun, jumlah jemaah yang hadir akan dibatasi. Hal tersebut disampaikan langsung Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Untuk pelaksanaannya, menunggu kepastian hasil sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) besok, (1/5).
Khatib salat Id nanti adalah Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad. ”Kami mengantisipasi jumlah jemaah yang luar biasa,” kata Nasaruddin seusai peletakan batu pertama pendirian Rumah Sehat Baznas Masjid Istiqlal, (29/4). BACA JUGA; Tak Ada Open House dan Halal bi Halal
Merujuk pengalaman malam-malam terakhir bulan Ramadan, jumlah jemaah yang datang ke Istiqlal untuk salat Tarawih maupun iktikaf justru naik.
Nasaruddin mengingatkan, saat salat Id nanti, protokol kesehatan (prokes) harus diutamakan. Artinya, jemaah diminta menggunakan masker. Jumlah kapasitas maksimal Istiqlal adalah 250 ribu jemaah.
”Tetapi, kita tidak akan menerima jemaah sebanyak itu saat salat Idul Fitri nanti,” ujarnya.
Panitia akan membatasi hanya sekitar 30 ribu jemaah. Ketika panitia merasa kapasitas sudah terpenuhi, pintu-pintu masjid akan ditutup. Kepada jemaah yang nanti tidak bisa masuk, Nasaruddin lebih dulu menyampaikan permohonan maaf.
Mantan wakil menteri agama itu juga bersyukur, selama pandemi, masjid Istiqlal dinyatakan steril, tidak ada kasus. ”Baik itu saat varian Delta maupun Omicron,” ucapnya. Ventilasi udara Istiqlal yang bagus juga mendukung prokes pencegahan Covid-19. BACA JUGA; Rukhiyatul Hilal Digelar 1 Mei
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi menyampaikan harapannya agar pelaksanaan salat Id berjalan lancar. Dia juga mengingatkan jemaah supaya tetap mematuhi prokes.
”Sesuai dengan ketentuan dari pengelola Masjid Istiqlal,” tuturnya di lokasi yang sama. (wan/c9/bay/jp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: