HONDA

Bahaya, Air Sungai Bengkulu Terkontaminasi Mikroplastik

Bahaya, Air Sungai Bengkulu Terkontaminasi Mikroplastik

 

BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Para peneliti dari Ecological Observation and Wetlands Conversation (Ecoton), melakukan penelitian di sungai - sungai  di Sumatera, salah satunya beberapa sungai di Provinsi Bengkulu.

Tim Ekspedisi Sungai Nusantara Chapter Bengkulu yang terdiri Ecoton, Telapak Badan Teritori Bengkulu, Ulayat dan Perkumpulan Mapetala melakukan uji kualitas air perairan terbuka di Provinsi Bengkulu.

Diantaranya di Sungai Air Bengkulu, Sungai Jembatan Bengkulu 3 Bentiring.

Lalu, Sungai Kota Tua, Danau Dendam Tak Sudah.

Sungai Rindu Hati, Air Nelas, Intake PDAM Cahaya Negeri, Hulu Musi dan Sungai Kepahiang.

Dari hasil penelitian, tim menemukan kandungan mikroplastik di beberapa sungai  di Provinsi Bengkulu tersebut. BACA JUGA: Gaji Petugas Kebersihan 4 Bulan Belum Dibayar

"Selama 2 hari penelitian yang kita lakukan di Bengkulu. Kita menemukan bahwa sungai-sungai di Bengkulu sudah terkontaminasi mikroplastik," sampai Direktur Eksekutif Ecoton, Prigi Arisandi dalam konferensi pers yang digelar, Sabtu (30/4) malam.

"Ini menunjukkan bahwa sungai di Bengkulu sudah tercemar dan butuh dilakukan pemulihan.

Apalagi beberapa sungai di Bengkulu digunakan menjadi bahan air minum untuk masyarakat," imbuhnya.

Selain ditemukan kandungan partikel mikroplastik yang memiliki efek mengganggu endokrin, pada biota sungai dan kesehatan manusia.

Dalam penelitian tersebut, tim juga mendapati beberapa hasil uji kualitas air yang melebihi baku mutu sungai.

Diantaranya ditemukan khlorin bebas, phospat, tembaga (Cu).

Mangan (Mn), Besi (Fe) hingga sampah di daerah manfaat sungai dan badan air.

Kadar khlorin bebas di perairan sungai yang melebihi baku mutu lingkungan, tentu berdampak pada kesehatan masyarakat.

Untuk kadar khlorin bebas tertinggi, ditemukan di sungai jembatan Bentiring dan kadar phospat tertinggi melebihi baku mutu ditemukan di sungai Nelas.

Selain melakukan uji kualitas air perairan terbuka di sungai Provinsi Bengkulu, tim juga mendapati buruknya pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

Hal ini dinilai, dari masih adanya masyarakat yang membuang sampah ke tepi air Sungai Bengkulu dan perairan terbuka di Kota Bengkulu.

Dari dua lokasi yakni Pantai Panjang Bengkulu dan jalan lintas Betungan - Air Sebakul, tim menemukan lebih dari 500 pcs sampah plastik dari 46 produk berbeda.

60 persen sampah yang dipungut adalah tas keresek, 30 persen sampah bermerek, 10 persen sedotan, styrofoam, sandal hingga pakaian bekas. BACA JUGA: Titip Kendaraan di Kantor Polisi

Maka dari itu, pihak penelitian mendesak kepada pemerintah khususnya Pemerintah Kota Bengkulu untuk melakukan clean up atau pembersihan sampah yang berserakan tersebut.

"Selain kepada Pemerintah Kota dan Provinsi, mungkin kepada DPR juga diminta untuk mengalokasikan anggaran untuk pemulihan terutama Air Sungai Bengkulu dan Sungai Nelas. Baca Selanjutnya>>>

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: