Lagi, Warga Temukan Mortir di Rejang Lebong, Disimpan di Pondok
SELUPU REJANG, rakyatbengkulu.com – Warga Desa Sambirejo Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong seminggu belakangan, diramaikan laporan temuan benda mirip mortir.
Kondisi benda yang diperkirakan sisa peninggalan perang itu, sudah berkarat di sekitaran areal kebun sayur milik Suryono. BACA JUGA: Temuan Benda di Kolam Warga Dipastikan Mortir, Masih Aktif
Awalnya laporan disampaikan pada 18 Mei 2022 lalu oleh Kades Sambirejo, Tutur yang mendapatkan laporan temuan mortir dari warga.
Saat itu, ketika anggota Polres Rejang Lebong (RL), Polsek Curup dan Batalyon Brimob Curup Polda Bengkulu melakukan pengecekan terhadap benda mirip mortir.
Ada warga yang menyimpan benda serupa, di dalam pondok kebun.
Benda tersebut ditemukan satu tahun yang lalu, hanya diletakkan saja di pondok kebun.
Sehingga pada 18 Mei 2022 tersebut, ada satu laporan namun dua temuan mortir. BACA JUGA: Bunuh Kakak Kandung karena Membela Diri
Terbaru, di kawasan yang sama, Senin (23/5) warga kembali melaporkan adanya benda mirip mortir.
Laporan yang diterima Kades Sambirejo Tutur, dari Parjo warga pemilik kebun yang tidak jauh dari kebun milik Suryono yang merupakan lokasi temuan mortir pertama.
Benda tersebut ditemukan 9 bulan yang lalu, di areal kebun milik Parjo.
Dijelaskan Kapolres RL AKBP Tonny Kurniawan, S.IK melalui Kapolsek Curup Iptu Syamsuddin, SH kepada RB, keterangan sang kades, temuan tersebut dilaporkan setelah pemilik kebun mendengar cerita tentang temuan mortir di kebun tetangganya.
‘’Jadi si pemilik kebun ini dapat cerita kalau beberapa hari lalu ada benda mirip mortir diamankan dari kebun milik tetangganya.
Karena dia juga menemukan benda tersebut, makanya dilaporkan ke kades,’’ sampai Syamsuddin.
Diledakkan
Ditambahkan Syamuddin, temuan tersebut sudah dikoordinasikan dengan pihak Batalyon Brimob untuk dilakukan pengecekan.
Serta diamankan untuk selanjutnya diledakkan. BACA JUGA: Kabar Duka: Istri Mantan Caretaker Bupati Amandeka Meninggal
‘’Kita akan upayakan agar dilakukan penyisiran, karena informasinya di lokasi tersebut memang zaman dahulu menjadi tempat latihan perang.
Kepada warga, kita harapkan segera melapor kalau ada temuan lagi.
Jangan malah disimpan dan dibiarkan di areal perkebunan,’’ demikian Syamsuddin.(dtk)
Simak Video Berita
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: