DTPHP Provinsi Beri Bantuan Bibit Alpukat ke POKTAN di Tiga Kecamatan Mukomuko
MUKOMUKO, rakyatbengkulu.com - Dalam rangaka program perluasan area tanaman holtikultura (TPHP) dan meningkatkan produksi tanaman holtikultura di Provinsi Bengkulu. Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Provinsi Bengkulu melalui UPTD Balai Pengawasan Pengujian dan Sertifikasi Benih menyalurkan bantuan bibit unggul dan pupuk kepada sejumlah kelompok tani yang berada di Kecamatan Penarik Kabupaten Mukomuko. Kegiatan penyaluran bibit dilakukan oleh Kasi UPTD Balai Pengawasan Pengujian dan Sertifikasi Benih, Nocie Octavitani, SP, M.Si, Kasi Bidang hortikultura Sherly Andian, SP bersama Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dapil Kabupaten Mukomuko. H. Fitri, SE. Ikut hadir dalam penyerahan bantuan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Apriansyah, ST, MT, Sekretaris Dinas Pertanian Mukomuko Elxandy Ultria Dharma, S.TP, M.Ec.Dev. Semoga bantuan ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Adapun lokasi memberi bantuan bibit alpukat dan sarana produksi kepada Kelompok Tani Ranah Pematang Gedang Desa Tanjung Alai Kecamatan Lubuk Pinang, Kelompok Tani Lingkar Utama Desa Lubuk Bangko Kecamatan Selagan Raya dan Kelompok Tani Sumber Karya Desa Maju Makmur Kecamatan Penarik Kabupaten Mukomuko, Sabtu (28/5). Menurut Kasi UPTD Balai Pengawasan Pengujian dan Sertifikasi Benih, Nocie Octavitani, SP, M.Si, bantuan ini adalah bukti kepedulian pemerintah terhadap kebutuhan petani. Menurut beliau juga bantuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteran, nilai tambah dan pendapatan petani program perluasan area tanaman holtikultura. “Semoga bantuan ini bisa bermanfaat dan menjadi nilai tambah dan pendapatan petani yang ada kabupaten Mukomuko ini,” ujar Nocie. Selain bibit alpukat bantuan juga berupa pupuk organik, pupuk anorganik dan hayati, di tiga kecamatan dengan luas area dengan total lahan sekitar 6 hektare. “Untuk kabupaten di Kabupaten Mukomuko, penyaluran bibit alpukat kita berikan kepada kelompok tani di tiga kecamatan berupa bibit alpukat dan sarana pertanian,” kata Nocie. Program ini sangat digencarkan, karena pada saat ini tidak bisa dipungkiri jika komoditas hortikultura telah tumbuh dan berkembang menjadi salah satu komoditas pertanian yang diminati di pasar. “Selain itu juga, yang tidak kalah pentingnya juga sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat dan petani skala baik kecil, menengah dan besar. Bahkan tanaman hortikultura Alpokat ini dapat sumber pendapatan petani yang diminati pasar,” tukas Nocie. (gik/prw)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: