Pemda Menyerah, Pabrik Sawit Tutup MELUAS
BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Persoalan ini perlu segera diatasi pemerintah! Pabrik kelapa sawit (PKS) tutup di Provinsi Bengkulu makin meluas atau bertambah.
Sampai batas waktu yang belum ditentukan, pabrik CPO ini tidak menerima pembelian Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dari petani.
Seperti di Benteng, bila sebelumnya hanya satu pabrik tutup. Kamis (2/6) bertambah menjadi dua.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Benteng, Endang Sumantri, SH, MH melalui Kabid Perkebunan Distan Benteng, Silvia Atmareta S.TP membenarkan, jika sebelumnya perusahan CPO PT Agra Sawitindo sudah tutup dan berhenti beroperasi.
Kemarin giliran perusahan CPO PT Cahaya Sawit Lestari (CSL) yang berada di Desa Pulau Panggung juga tutup. BACA JUGA: Muharamin: Perusahaan Wajib Beli Sawit Petani Sesuai Kesepakatan Pemda
"Berdasarkan laporan PT CSL kepada kami (Distan Benteng, red) mereka tutup dan tidak memproduksi lagi sama kasusnya dengan PT Agra Sawitindo yakni dikarenakan tangki mereka penuh.
Maka dari itu mereka tidak menerima pembelian TBS dan tidak memproduksi lagi karena tangki penampungan CPO mereka telah penuh," ungkapnya kepada rakyatbengkulu.com.
Lanjutnya, dengan sudah tutupnya dua perusahaan CPO yang berada di Kabupaten Benteng ini, maka pada saat ini hanya ada dua perusahan CPO di Kabupaten Benteng masih beroperasi dan memproduksi CPO.
Dua perusahan tersebut adalah Palma Mas Sejati (PMS) dan PT Bio Nusantara Teknologi (BNT). BACA JUGA: Makin Sulit, Pabrik Tolak TBS Petani
"Namun berdasarkan pantauan dan laporam dari PT PMS, pada saat ini kondisi mereka juga dalam gawat darurat dan terancam akan tutup dan tidak beroperasi lagi.
Apabila CPO mereka tidak dikirim, maka akan sangat rawan sekali akan penuh dalam beberapa hari ke depan.
Namun kami berharap tangki kami PT PMS tidak penuh dan ada pengiriman yang dilakukan," ujarnya.
Sedangkan untuk PT BNT berdasarkan informasi sementara masih aman dan tidak berpeluang berhenti produksi ataupun tutup.
“Semoga PT BNT bisa terus beroperasi sehingga para petani sawit dan toke sawit kita masih ada tempat mereka untuk menjual buah TBS tersebut.
Saat ini berdasarkan informasi di lapangan, para toke sudah tidak menerima pembelian buah sawit lagi, karena kondisi yang seperti ini," pungkasnya.
Sementara itu sebelumnya ada tiga PKS di Mukomuko dipastikan hari ini tidak membeli TBS kelapa sawit. Baca Selanjutnya>>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: