HONDA

Pembelian TBS Masih Terbatas

Pembelian TBS Masih Terbatas

 

BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Seluruh pabrik kepala sawit (PKS) di Mukomuko sepenuhnya menerima tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Hanya saja, PKS menerapkan pembatasan dalam pembelian TBS masyarakat. Dengan menerapkan nomor antrean. Beragam, ada PKS yang nomor antrean yang dibuka dalam sehari hanya sampai 150 kendaraan. Ada pula yang hanya sampai 200 nomor antrean kendaraan.

 Artinya, yang terlambat tiba di PKS, sehingga nomor antrean telah habis. Dipastikan, TBS tersebut tidak diterima di hari tersebut. Melainkan dihari berikutnya. Itupun jika kendaraan itu masih mendapatkan nomor antrean, sebelum habisnya nomor antrean yang disediakan di hari itu.

 Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Apriansyah, ST, MT dikonfirmasi membenarkan, empat PKS yang sebelumnya sempat tutup membeli TBS kelapa sawit masyarakat. Mulai kemarin (7/6), sudah kembali membeli TBS masyarakat. BACA JUGA: Tahan Beli Sawit Dinilai Bagian dari Strategi Pabrik dan Pembeli CPO

 “Sudah jalan semuanya, tapi masih dibatasi pembeliannya,” kata Apriansyah.

 Sebelumnya yang sempat menghentikan pembelian TBS kelapa sawit, PKS. PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi, PT. Sentosa Sejahtera Sejati (SSS), PT. Gajah Sakti Sawit (GSS) dan PT. Muko Muko Indah Lestari (MMIL). Serta sempat menghentikan pembelian pula, PKS PT. Karya Agro Sawitindo (KAS).

 “Sebelumnya memang ada tiga PKS, terus jadi empat PKS dan sampai lima PKS. Alhamdulillah, hari ini pantauan kita, tidak ada lagi yang memberlakukan kebijakan tidak menerima TBS masyarakat,” terang Apriansyah.

 Pembatasan pembelian lanjutnya, bukan saja oleh PKS yang baru buka kembali. Tapi juga berlaku pada PKS lainnya, seperti PKS PT. Bumi Mentari Karya, PT. Usaha Sawit Mandiri, PT. Karya Sawitindo Mas, PT. Daria Dharma Pratama dan PT. Surya Andalan Primata. BACA JUGA: Luka di Sekujur Tubuh, ART Diduga Dianiaya Majikan Oknum Polisi

 “Semuanya memberlakukan pembatasan. PKS yang maksimal dalam sehari hanya 150 antrian, itu PKS PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi dan PT. Muko Muko Indah Lestari,” kata Apriansyah.

 Kondisi tersebut disambut petani, walaupun pembelian masih dibatas. Dan adanya pembatasan, lantaran isi tangki timbun crude palm oil (CPO), belum sepenuhnya berkurang. Sebab penjualan CPO oleh PKS, masih bertahap dan belum dalam kapasitas besar.

 “Yang jelas, pabrik yang beroperasi itu tangki timbun CPO-nya masih tersedia, belum penuh. Dan jika penjualan CPO belum kunjung lancar, tidak menutup kemungkinan pabrik-pabrik itu akan  kembali menghentikan pembelian TBS kelapa sawit. Mudah-mudahan tidak sampai terjadi lagi,” tukasnya.

Baca Selanjutnya>>>

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: