HONDA

Gas Non Subsidi Naik, Gas Melon jadi Pilihan

Gas Non Subsidi Naik, Gas Melon jadi Pilihan

ilustrasi TABUNG GAS ELPIJI--

 

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.DISWAY.ID- Harga gas elpiji 12 kilogram serta 5,5 kilogram di Kota Bengkulu,  mengalami kenaikan.

Kenaikan ini terjadi sejak satu minggu terakhir. Kondisi yang bisa memicu peralihan konsumen gas non subsidi ke gas 3 Kg, atau gas melon.

Pemilik salah satu pangkalan elpiji di Jalan Bangka Pasar Minggu Kota Bengkulu, Purnama Sari (42) menyebutkan harga elpiji 12 kilogram sekarang berada di Rp 214 ribu, per tabung.

Sebelumnya, harganya berada di angka Rp 195 ribu, per tabung.

BACA JUGA: Jangan Kaget, Per Hari Ini BBM dan Gas Naik

Sementara, untuk tabung ukuran 5,5 kilogram, harganya kini Rp 104 ribu, dari sebelumnya Rp 95 ribu.

"Kami juga terpaksa menaikkan harga jual. Untuk tabung 12 kilogram, akan kami jual Rp 220 ribu, dan tabung pink 5,5 kilogram kami jual Rp 110 ribu," ungkap Purnama.

Sementara, untuk elpiji tabung 3 kilogram atau tabung melon yang merupakan gas subsidi, Purnama Sari mengatakan belum ada kenaikan.

Harga modal elpiji tabung melon ini adalah Rp 14 ribu, dan dijual pangkalan dengan harga Rp 17 ribu, per tabung.

“Kalau untuk stok, sejauh ini aman, tidak ada kendala. Harganya saja yang naik," imbuhnya. 

Salah satu pemilik warung yang mengecer elpiji 3 kilogram di Jalan Bangka, Pasar Minggu Kota Bengkulu, Revan mengatakan seminggu yang lalu harga elpiji melon masih Rp 17 ribu di harga modal.

Dengan demikian, Revan kemudian menjual Rp 18 ribu, dengan keuntungan Rp 1 ribu per tabung.

Namun, saat ini, harga modal naik ke harga Rp 19 ribu, per tabung.

Kemudian, kepada masyarakat, dijual dengan harga Rp 20 ribu atau Rp 21 ribu.

BACA JUGA: Tersangka Replanting Berpotensi Bertambah

"Terpaksa kami naikkan harganya, karena harga beli sudah tinggi di tingkat pengecer ini," sebut Revan

Untuk stok juga disebutkan mulai tersendat.

Sebelumnya, stok masuk setidaknya 5 kali dalam satu minggu.

"Tapi, seminggu ini, masuk hanya 2 kali. Itu juga tidak banyak, maksimal 50 tabung," terang Revan. 

Area Manager Communication, Relation & Sumbagsel, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan menjelaskan, pemerintah melalui Pertamina terus menjaga daya beli masyarakat dengan menjaga ketersediaan baik itu BBM maupun gas elpiji subsidi.

“Stok gas elpiji bersubsidi 3 kilogram kita pastikan aman,” jelas Nikho.

Menanggapi adanya potensi perpindahan konsumen pengguna gas elpiji non subsidi kepada yang bersubsidi pihaknya mengimbau agar masyarakat menggunakan gas elpiji sesuai dengan kemampuannya masing-masing agar penyalurannya sesuai.

“Kami terus mengimbau kepada masyarakat agar menggunakan elpiji sesuai dengan kemampuannya.

Jangan sampai menggunakan barang subsidi yang bukan menjadi hak nya, ada jatah rakyat tidak mampu dibarang subsidi,” demikian Nikho.

BACA JUGA: Investasi di Bengkulu, Pengolahan Sawit Digarap BUMN Malaysia

Diketahui sebelumnya, PT Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga mengumumkan kenaikan harga elpiji mulai Minggu (10/7) lalu.

Harga elpiji yang mengalami kenaikan adalah nonsubsidi yakni ukuran 5.5 kilogram dan 12 kilogram jenis bright gas.

Untuk daerah Provinsi Bengkulu harga elpiji 5,5 kilogram  dipatok Rp 104 ribu dan harga elpiji 12 kilogram Rp 215 ribu, kenaikan ini sekitar 24 ribu dari harga sebelumnya. (jam)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: