BANER HONDA - YAMAHA DALAM 2023

Praktik Dukun dalam Pandangan Islam, Ini 4 Alasan Fenomena Dukun Masih Dipercayai

Praktik Dukun dalam Pandangan Islam, Ini 4 Alasan Fenomena Dukun Masih Dipercayai

Terdapat beberapa alasan mengapa masih banyak masyarakat yang percaya pada dukun meskipun dalam ajaran Islam praktik dukun tidak dianjurkan.--dokumen/rakyatbengkulu.com

 

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Dalam Islam, konsep dukun tidak diakui atau dianjurkan. Dalam ajaran Islam, umat Muslim diajarkan untuk mengandalkan Allah sebagai satu-satunya sumber kekuatan dan pertolongan.

Dukun, juga dikenal sebagai paranormal atau peramal, seringkali menggunakan praktik-praktik yang dianggap syirik atau bertentangan dengan ajaran Islam.

Praktik-praktik dukun yang melibatkan jimat, mantra, ramalan, atau penggunaan kekuatan supranatural lainnya dianggap sebagai bentuk kesyirikan dalam Islam.

Keyakinan Islam menyatakan bahwa hanya Allah yang mengetahui segala hal.

BACA JUGA:5 Faktor Ini yang Bikin Masyarakat Indonesia Masih Percaya Jimat dan Praktik Dukun

BACA JUGA:Begini Kronologis Aksi Dukun Kuras Duit Kades di Kaur-Bengkulu Sampai Rp2 Miliar

Termasuk masa depan, dan mencari bantuan dari makhluk gaib atau menggunakan metode dukun adalah tindakan yang bertentangan dengan keyakinan tauhid (kepercayaan akan keesaan Allah).

Dalam Islam, umat Muslim dianjurkan untuk mencari pertolongan dan perlindungan hanya dari Allah, dengan memperbanyak doa, membaca Alquran, dan berpegang teguh pada ajaran-Nya.

Penting bagi umat Muslim untuk menghindari praktik-praktik dukun yang tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam, dan untuk memahami bahwa hanya Allah yang memiliki kuasa mutlak atas segala hal.

Terdapat beberapa alasan mengapa masih banyak masyarakat yang percaya pada dukun meskipun dalam ajaran Islam praktik dukun tidak dianjurkan. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menjelaskan fenomena ini:

BACA JUGA:Kisah Dukun di Kaur-Bengkulu, Mampu Perdayai Kades Hingga Rp2 Miliar

BACA JUGA:Ini Dia Identitas Oknum Anggota Enggan Bayar Tol, Tugasnya di Sini

1. Kepercayaan tradisional

Sumber: