Bentrok Lagi, Petani Vs Perusahaan Sawit di Mukomuko-Bengkulu, Mau Sampai Kapan

Bentrok antara perusahaan vs petani sawit kembali terjadi di Malin Deman Mukomuko-Bengkulu. foto: dok rb--rakyatbengkulu.com
Bentrok Lagi, Petani Vs Perusahaan Sawit di Mukomuko-Bengkulu, Mau Sampai Kapan
MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM - Untuk kesekian kalinya gesekan antara petani Malin Deman Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu dengan perusahaan kelapa sawit PT Daria Darma Pratama (DDP) terjadi.
Terbaru, akibat bentrok 1 petani Malin Deman diamankan aparat, 25 Mei 2023. Masalahnya tetap saja, saling klaim lahan kelapa sawit yang menurut kedua kubu dimiliki secara legal.
Rebutan lahan lahan bekas Hak Guna Usaha (HGU) PT Bina Bumi Sejahtera (BBS) ini, terus meruncing.
Data terhimpun KORANRB.ID, bentrok antara petani dan PT DDP kali ini berawal saat pukul 09.10 WIB, perusahaan berencana melaksanakan pemanenan buah sawit yang diklaim lahan sawit milik perusahaan divisi 7.
Saat itu pihak perusahaan beranggotakan asisten kebun area l PT DDP 1 orang, security sebanyak 20 orang, dan driver sebanyak 3 orang, didampingi personil PAM Brimob dan dengan total kurang lebih 16 orang.
BACA JUGA:Pertahankan Buah Sawit Najwa Rela Digilas Mobil Perusahaan, Konflik PT DDP Vs Warga Memanas
BACA JUGA:Luas HGU PT. DDP Susut 1.301 Ha
Seusai melakukan pemanenan pada pukul 10.00 WIB saat pihak perusahaan ingin mengeluarkan Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit dihadang oleh kelompok Petani Maju Bersama (PMB) sebagai petani penggarap lahan tersebut.
Akhirnya, bentrok pun tidak dapat dihindari. Buntut bentrok ini salah satu warga petani penggarap diamankan Polres Mukomuko.
Rizki Saputra, SH koordinator kelompok PMB mengatakan, inilah yang sebenarnya menjadi dasar masyarakat meminta Pemkab Mukomuko dapat segera menyelesaikan konflik.
Karena jika tidak akan banyak pihak masyarakat yang bekerja sebagai petani penggarap yang menjadi korban, mulai dari sawit milik masyarakat yang dipanen, bentrok dengan aparat, dan berujung masyarakat harus berurusan dengan hukum.
“Inilah alasan kami melakukan demo beberapa hari yang lalu. Ini tanah kami tempat kami mencari makan.
Sumber: