HONDA

Bendungan Era Kolonial Belanda, Tidak Membuat Indonesia 'Bebas' dari Masa Paceklik

Bendungan Era Kolonial Belanda, Tidak Membuat Indonesia 'Bebas' dari Masa Paceklik

Bendungan Air Nipis di Desa Palak Bengkerung Kecamatan Air Nipis yang berfungsi mengairi sawah warga.--dok/rb

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Bendungan sudah dikenal masyarakat Indonesia secara umum sejak era pemerintahan kolonial Belanda. Pembangunannya bukan hanya di Air Ketahun di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Juga di penjuru Indonesia.

BACA JUGA:Ini Dia ! Bendungan Tertua di Provinsi Bengkulu, Pembangunannya sejak Era Kolonial Belanda

Era pemerintahan kolonial Belanda juga membangun bendungan di beberapa daerah lainnya di Indonesia. Tercatat dalam catatan sejarah, selain bendungan di Provinsi Bengkulu yang memanfaatkan sumber Air Ketahun di Kabupaten Lebong, bendungan juga dibangun di luar Sumatera. 

BACA JUGA:Ini ! 6 Bendungan Terbesar di Provinsi Bengkulu, Masuk Wilayah Kerja Balai Sungai Sumatera VII

Beberapa bendungan di pulau Jawa juga dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda. Jumlah bendungan yang dibangun pun cukup banyak. Mirisnya, Sekalipun Indonesia sudah memiliki banyak bendungan yang dibangun oleh pemerintahan Belanda zaman itu, tidak membuat bangsa Indonesia 'bebas' dari masa paceklik. Negara Indonesia yang terkenal subur dan makmur ini mengalami masa paceklik kisaran tahun 1910. 

BACA JUGA:4 Bendungan Rusak, Butuh Anggaran Rp 23 Miliar, Pemda Bengkulu Tengah Usul ke Kemen-PUPR

Ketika itu, pemerintah kolonial Belanda pun terpaksa mengimpor beras. Impor beras ini dari Negara Burma dan impor ini adalah kali pertama Indonesia di era penjajahan kolonial Belanda. Dipicu kondisi paceklik ini juga memacu pemerintah kolonial membangun bendungan di beberapa daerah. 

BACA JUGA:Ini Dia 5 Bendungan Terbesar di Dunia, Memiliki Daya Tampung Hingga Miliaran Kubik

Termasuk pembangunan bendungan di wilayah Provinsi Bengkulu, yakni dengan membendung Air Ketahun Kabupaten Lebong. Disebutkan bendungan pertama di Provinsi Bengkulu tersebut di area 3.010 hektar. Bendungan ini memiliki satu saluran air kiri.

BACA JUGA:Pecahkan Rekor! Bendungan Terbesar di Bengkulu Diresmikan Soeharto, Ini Pesan Saat Peresmian

Era pemerintahan kolonial ini bendungan pun dimanfaat petani secara maksimal di masing-masing daerah. Termasuk bendungan yang dibangun Belanda di Air Ketahun Kabupaten Lebong pada masa penjajahan Belanda di Bencoolen,--sebutan Bengkulu,-- di era kolonial Belanda.

BACA JUGA:Daya Tarik Batu Akik Pink Ruby Lebong, Harga Jual Mencapai Rp3 Juta


Bendungan Air Majunto di Mukomuko yang merupakan bendungan terbesar di Bengkulu.--dok/rb

Di Bencoolen, masyarakat pun kurun waktu panjang memanfaatkan bendungan bangun era Belanda di Air Ketahun Kabupaten Lebong tersebut. Pasalnya, sejak dibangun era kolonial Belanda, bendungan direhab pertama kali era kepemimpinan presiden RI ke-2 HM. Soeharto, tahun 1980. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: