BANNER KPU
HONDA

Hari Pahlawan 10 November 2023, Mengenang Perjuangan Kolonel Zakaria Kamidan, PRRI dan Cinta Tante Dee

Hari Pahlawan 10 November 2023, Mengenang Perjuangan Kolonel Zakaria Kamidan, PRRI dan Cinta Tante Dee

Sosok Kolonel Zakaria Kamidan dan istri Helda Augustina akrab disapa Om Jack dan Tante Dee.--dok/rb

Siapa Zakaria Kamidan?


Inilah Sosok Zakaria Kamidan--dok/rb

Dia anak kelima dari pasangan Pangeran Kamidan Singa Jaya dengan Mastimah. Pangeran Kamidan merupakan Pesirah Marga Selupu Baru (sekarang masuk wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah).

BACA JUGA:Belasan Anggota Gangster Begal di Bengkulu Resmi Ditahan Jaksa, Kajari Pastikan Tidak Ada Diversi

Dari keluarga ini banyak lahir tokoh dan pejuang, Pangeran Kamidan Singa Jaya sangat mementingkan pendidikan bagi anak-anaknya. Sedari awal, dia yakin pendidikan akan mempercepat terwujudnya cita-cita kebangsaan.

BACA JUGA:Target Investasi Rp 1,8 Triliun di Bengkulu Tengah Sulit Tercapai, Berikut Penyebabnya

Sebut saja misalnya anak tertuanya bernama Syafe'i adalah penyuluh pertanian yang sampai akhir hayatnya mengabdikan diri untuk kemajuan pertanian di pulau Sumatera. Dia berkeliling dari Lampung sampai Sumatera Utara, terakhir menetap di Sibolga dan dimakamkan disana.

BACA JUGA:Masukkan Tahu dalam Menu MPASI, Bisa Menguatkan Tulang, Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Ada juga Letda. Bustami Kamidan anak ketiganya yang gugur tahun 1949, ketika dihadang pasukan Belanda bersenjata lengkap di jembatan batu, (sekitar 300 m dari pasar Taba Penanjung ke arah Kota Bengkulu). 

BACA JUGA:Bengkulu Punya Perairan Pulau Mega dan Pulau Enggano! Ini Luas Wilayah Tangkapan Ikannya

Terjadi saling berbalas tembakan antara pasukan Bustami Kamidan dengan pasukan Belanda. Na'as, Bustami Kamidan tertembak tepat di dada kiri, dia dimakamkan di TMP Balai Buntar Kota Bengkulu.

BACA JUGA:Warning! Tak Hanya Utamakan Keselamatan, Berikut Hal-hal yang Perlu Dihindari Saat Berwisata ke Pantai

Daerah Taba Penanjung dan sekitarnya merupakan basis pejuang, Februari 1949, Batalyon 28 STB (Sub Teritorium Bengkulu) yang dipimpin M.Z. Ranni menjadikan Desa Susup di Kaki Gunung Bungkuk (sekitar 15 km dari Taba Penanjung) sebagai markas konsolidasi. 

BACA JUGA:Suka Nonton Film Porno jadi Mudah Lupa dan Pecah Konsentrasi, Terjadi Penurunan Motivasi Hidup

Kembali ke sosok Zakaria Kamidan, ia lahir pada 23 Desember 1926 di Desa Lubuk Sini, Taba Penanjung. Sebuah wilayah  perbukitan yang berhawa sejuk ditambah dengan aliran sungai Rindu Hati yang jernih didepannya melengkapi keindahan tempat ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: