Hari Pahlawan 10 November 2023, Mengenang Perjuangan Kolonel Zakaria Kamidan, PRRI dan Cinta Tante Dee
Sosok Kolonel Zakaria Kamidan dan istri Helda Augustina akrab disapa Om Jack dan Tante Dee.--dok/rb
Beberapa diizinkan mengambil cuti untuk mengunjungi keluarga.
Kesempatan itu dimanfaatkan oleh Zakaria Kamidan yang waktu itu berusia 24 tahun untuk mengunjungi temannya yang bernama JP. Sinolungan seorang Insinyur yang bekerja di perusahaan tambang batubara Tanjung Enim Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Menulis Artikel dengan SEO? Ini Tips Menulis dengan Panduan SEO yang Baik
Ketika tiba di Tanjung Enim, betapa terkejutnya Zakaria Kamidan. Ternyata JP. Sinolungan baru saja meninggal, istrinya yaitu Wilhelmina Patola Sinolungan Kusler kembali ke kampung halamannya di Minahasa Sulawesi Utara. Turut serta dibawanya pula putrinya yang cantik bernama Hilda Augustina Helena Sinolungan.
BACA JUGA:Bagaimana Membuat Blog Artikel yang Ramai Dikunjungi: Tips Menarik Untuk Pemula
Pupus sudah harapan Zakaria Kamidan untuk berjumpa dengan Hilda gadis pujaan hatinya. Ternyata selama ini diam-diam Zakaria Kamidan menaruh hati pada putri sahabatnya itu namun belum sempat mengungkapkan perasaannya, sang putri sudah pergi tak tahu dimana alamat pastinya.
BACA JUGA:Asyik Bang, Implementasi Pencegahan Radikalisme dan Terorisme Melalui Musik, 26 Peserta Ambil Bagian
Hampir dua tahun para sahabatnya yaitu A.E. Kawilarang dan Ventje Sumual sesama perwira militer, membantu mencari informasi keluarga Wilhelmina Patola di Minahasa.
Dan kabar baik itu akhirnya tiba,
BACA JUGA:Imbas Video Call 5ex, Oknum Kepsek SD di Rejang Lebong Kena Peras dan Teror, Mesti Lakukan Ini
Sepucuk surat bertanggal 23 Oktober 1951 dari Ventje Sumual berisi kabar bahwa dia sudah bertemu dengan Nyonya Wilhelmina Patola di Minahasa. Tak ketinggalan Ventje Sumual juga memberi tahu bahwa gadis cantik yang bernama Hilda Augustina statusnya "masih sendiri".
BACA JUGA:Pisah Ranjang 2 Tahun! Kenal Pria Lewat Facebook sampai VCS: Berujung Video Syur Beredar
Perasaan Zakaria Kamidan sulit dilukiskan, tentu sebagai "ahli perang" dia tahu apa yang harus dia lakukan. segera setelah itu sebuah "operasi" dilakukannya. Tapi ini bukan operasi pengerahan pasukan namun berupa pengiriman utusan ke Minahasa untuk melamar Hilda sang gadis pujaan.
Tak ada halangan dalam proses itu, puncaknya mereka menikah di Jakarta pada 05 Januari 1952.
BACA JUGA:Hanya Dihuni 2 Orang: Ini Fakta Unik Negara Sealand Terkecil dan Tidak Diakui Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: