HONDA

Pohon Kamper: Penghasilan Kapur Barus yang Jadi Komoditas Ekspor Unggulan di Zamannya, Incaran Para Raja

Pohon Kamper: Penghasilan Kapur Barus yang Jadi Komoditas Ekspor Unggulan di Zamannya, Incaran Para Raja

Pohon Kamper: Penghasilan Kapur Barus yang Jadi Komoditas Ekspor Unggulan di Zamannya, Incaran Para Raja--Foto: Facebook.com/Ciriciripohon

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Mungkin sudah banyak orang yang mengenal kapur barus, salah satu pewangi yang sering ditemukan dan diletakkan di kamar mandi atau di lemari pakaian.

Kapur barus selain menghilangkan bau, juga dapat mengusir ngengat dan rayap bahkan digunakan sebagai pengawet mayat.

Kapur barus ini memiliki nama latin Dryobalanops aromatica yang berasal dari pohon Kamper. Diketahui, getah dari pohon kamper inilah yang kemudian disebut kapur barus.

Adapun sebutan "barus" ini, konon merupakan kota atau daerah yang menjadi penghasil dari kamper tersebut, yang mana kota tersebut berada di pesisir barat pulau Sumatera.

BACA JUGA:5 Pohon Kayu Indonesia yang Menghasilkan Wewangian Khas, Salah Satunya Disebut Pohon Kayu dari Surga

Membahas kapur barus yang dihasilkan dari getah pohon kamper ini, erat kaitannya dengan sejarah peradaban di Nusantara.

Menurut sejarah, kapur barus ini sudah dikenal oleh para pedagang Arab, Mesir dan negara dari timur tengah pada abad ke 7 hingga 16 Masehi. Dimana kegunaan dari kapur barus pada masa itu untuk mengawetkan mayat. 

Diketahui kapur barus dari Pulau Sumatera ini memiliki kualitas yang paling bagus. Maka dari itulah, raja-raja dari kerajaan Mesir mengincar kapur barus yang asli dan berasal dari kepulauan Nusantara ini.

Konon katanya, mumi dari Raja Ramses II dan Raja Ramses III diawetkan menggunakan kapur barus dengan dicampur rempah-rempah lain.

BACA JUGA:Mitos-mitos Keberadaan Pohon Pisang di Depan Rumah, Salah Satunya Konon Jadi Sarang Hantu

Dengan kata lain, Nusantara kita ini sudah menjalin hubungan dagang dengan negara-negara lain pada masa itu.

Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman, pohon kamper saat ini sudah sangat jarang ditemui. Karena sudah banyak ditebang.

Berdasarkan International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources atau IUCN yang merupakan lembaga konservasi keanekaragaman hayati, mengatakan status dari pohon kamper penghasil kapur barus ini masuk ke dalam kategori daftar merah.

Artinya, keberadaannya kritis dan telah terancam punah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: