HONDA

Waspada ! Pemakaian Ban Vulkanisir Berpotensi Bahaya, Resiko Mudah Pecah Hingga Rem Blong

Waspada ! Pemakaian Ban Vulkanisir Berpotensi Bahaya, Resiko Mudah Pecah Hingga Rem Blong

Waspada ! Pemakaian Ban Vulkanisir Berpotensi Bahaya, Resiko Mudah Pecah Hingga Rem Blong--Foto: Freepik.com/standret

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Karena harganya yang lebih murah dibandingkan dengan ban baru yang orisinil, ban vulkanisir sering kali menjadi pilihan pemilik kendaraan.

Bagi yang belum tahu, vulkanisir adalah proses penambahan sulfur dan panas untuk meningkatkan kekuatan dan elastisitas karet, seperti pada ban

Singkatnya, ban vulkanisir adalah jenis ban bekas yang biasanya sudah gundul dan tipis.

Kemudian dilapisi dengan komponen baru agar ban tersebut terlihat seperti ban baru

BACA JUGA:Pastikan Tepat Waktu, Ini 4 Tanda Ban Mobil Perlu Diganti

Ban vulkanisir umumnya digunakan sebagai alternatif ekonomis untuk ban baru.

Mereka sering dipakai pada kendaraan seperti truk dan bus, di mana kebutuhan untuk mengganti ban secara berkala cukup tinggi. 

Ban vulkanisir diklaim dapat memberikan performa yang baik dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan ban baru.

Beberapa alasan orang memilih menggunakan ban vulkanisir umumnya lebih ekonomis dibandingkan dengan ban baru, sehingga menawarkan solusi biaya yang lebih rendah.

BACA JUGA:Perlu Tahu, Inilah 7 Tips Perawatan Ban Mobil Agar Tetap Berkualitas dan Awet, Jangan Asal!

Ban vulkanisir juga dianggap memiliki kualitas yang baik dan mampu memberikan performa yang memadai, terutama untuk kendaraan berat seperti truk dan bus.

Selain itu, ban vulkanisir seringkali lebih mudah didapatkan, membantu pengguna untuk dengan cepat mendapatkan penggantian ban ketika dibutuhkan.

Belum lagi penggunaan ban vulkanisir dapat dianggap sebagai praktik ramah lingkungan karena memanfaatkan kembali ban bekas, mengurangi limbah dan dampak lingkungan.

Namun, perlu diketahui jika ban vulkanisir dibuat atau digunakan dengan tidak benar, itu dapat menimbulkan risiko keselamatan berkendara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

"
"