HONDA

Salaam Venky, Film India Mengharukan Tidak Tayang di Bioskop Indonesia Namun Ditunggu Pencinta Bollywood

Salaam Venky, Film India Mengharukan Tidak Tayang di Bioskop Indonesia Namun Ditunggu Pencinta Bollywood

Tidak tayang di bioskop Indonesia namun ditunggu pencinta Bollywood, film India mengharukan Salaam Venky. --Youtube/zee music company

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Film India Salaam Venky sungguh sangat mengharukan namun sayangnya tidak tayang di bioskop Indonesia, ternyata kehebohan film tersebut ditunggu oleh pecinta Bollywood tanah air.

Film ini diadaptasi dari kisah nyata perjuangan seorang ibu kepada anaknya.

Film Salaam Venky ini berdasarkan pada buku The Last Hurray  karya Shrikanth Murthy yang dilandasi pada peristiwa kehidupan nyata Kolavennu Venkatesh dan ibunya K. Sujata.

Film India yang mengharukan ini rilis di bioskop pada 9 Desember 2022 lalu yang diperankan oleh Kajol.

BACA JUGA:Debut Terbaru Shah Rukh Khan di Film Dunki! Kisah Imigran Ilegal

Besutan tangan dingin sutradara Revathy membuat film asal India Salaam Venky yang mengharukan sangat ditunggu oleh pencinta Bollywood. Pemain legendaris wanita Kajol memiliki peranan kuat dalam alur ceritanya.

Sedangkan Venky diperankan oleh Vishal Jetwa sebagai artis muda berbakat. Vishal tampak mendalami perannya menjadi Venky yang mengalami penyakit langka sehingga mengharuskannya duduk di kursi roda.

Selain itu Film India Salaam Venky yang mengharukan ini  juga menghadirkan beberapa artis lain seperti Rahul Bose, Rajeev Khandelwal, Ahana Kumra, dan Prakash Raj.

Tak ketinggalan Amir Khan juga ikut membintangi film Salaam Venky sebagai cameo.

BACA JUGA:Demam Dance India Lutt Putt Gaya dari Film Dunki Shah Rukh Khan Melanda Dunia, Lirik Lagu Beserta Terjemahan

Diceritakan dalam Film Salaam Venky ini yang merupakan adaptasi dari kisah nyata seorang atlet catur bernama Venky yang menderita penyakit langka.

Ibu Venky yang diperankan oleh Kajol bernama Sujatha seorang dokter, pengacara, dan jurnalis yang ingin mewujudkan impian anaknya untuk mendonorkan organ tubuhnya dengan cara euthanasia.

Euthanasia merupakan sebuah praktik pencabutan kehidupan seseorang, sangat bertentangan dengan kemanusiaan. Euthanasia sendiri tidak diperbolehkan karena banyak penyimpangan dan penyalahgunaannya.

Di sinilah Sujatha berperan dalam memperjuangkan impian anaknya untuk meninggal dalam keadaan yang bermartabat hingga ia bisa meninggalkan organ tubuhnya berguna untuk orang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: