Bahas Soal Praktik Santet Bersama Ustadz Felix, Atta Halilintar dan Mantan Dukun Ria Puspita

BACA JUGA:Hati-hati Sihir! Mengenal Buhul Sebagai Media dalam Santet, Ini Penjelasan Ustad Muhammad Faizar

Awalnya Ria tidak mau melihat hal tersebut dan berkomentar, namun karena ditanya oleh Atta dan baru saja beberapa waktu lalu dia membahas dengan timnya masalah tersebut baru berani Ria bercerita.

"Ini podcast pertama saya cerita ada yang mengirimkan sama saya foto berikut nama panjangnya lewat kebatinan yang saya punya memang ada kejadian tersebut," menurut Ria Puspita.

Kemudian Atta bertanya kepada Ustadz Felix  untuk menanggapi hal tersebut, kemudian Ustadz Felix memberikan pengertian terlebih dahulu sebelum membahas ini lebih dalam bahwa dia tidak terlalu juga mengerti hal ini.

"Allah menciptakan bukan hanya manusia sebagai makhluk berikut jin dan malaikat, namun jin  bisa hidup dan bisa mati," ungkap Ustadz Felix.

BACA JUGA:Sakti! 5 Weton Ini Kebal Santet Menurut Primbon Jawa, Terkuak Ini Rahasia Dibalik Kekuatannya

Dalam Islam jin paling terkenal adalah Iblis, namun berbeda dengan setan.

"Setan itu terdiri dari jin atau manusia yang memiliki sifat-sifat seperti itu, paling mengerikan itu syaiton dalam bentuk manusia," terangnya.

Apa alasannya jin dalam bentuk setan dibacakan taawuf akan melarikan diri.

Kemudian sihir itu ada yang katanya ilusi, sehingga dalam Islam sihir itu memberikan halusinasi kepada manusia.

BACA JUGA:Kajian Islam Ustadz Abdul Somad, Benarkah Sulit Dapat Anak Karena Dosa?

"Ajal itu ada pada Allah SWT sehingga jin tidak bisa mencabut nyawa manusia. Jin tidak bisa membunuh orang namun dapat memberikan bisikan kepada manusia akan penyebab kematiannya," jelas Ustadz Felix lagi.

Itu juga dibenarkan oleh Ria Puspita yang mengatakan mungkin takdirnya seorang itu sudah ajalnya, namun ilmu hitam bisa menjadi perantara penyebab terjadinya kematian yang dialami seseorang tersebut. 

"Kalau jadi dukun itu enak, kalau seandainya gagal mau kamu yang saya santet selesai," ditambahkan oleh Ria.

Pendekatan kebenaran itu ada 2 yakni pendekatan rasional dan pendekatan penelitian.

Sumber: