BANNER KPU
HONDA

Kisah Seorang Wartawan Muda

Kisah Seorang Wartawan Muda

Ini kisah tentang seorang wartawan muda yang menulis artikel Seandainya Aku Seorang Belanda.--dokumen/rakyatbengkulu.com

Lahirlah konsep pendidikan yang menekankan kebebasan bagi siswa. Ada kemiripan dengan konsep Merdeka Belajar Nadiem Makarim saat ini.

Perhatian dan kiprahnya terhadap dunia pendidikan menarik perhatian proklamator. Presiden Soekarno mengangkatnya menjadi Menteri Pendidikan Indonesia pertama. Namanya ketika itu Menteri Pendidikan, Pengajaran dan  Kebudayaan.

Dia mengusung konsep pendidikan yang masih terasa relevan hingga saat ini yaitu Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan memberi tauladan), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah memberi semangat/karsa) dan Tut Wuri Handayani (dari belakang memberi dukungan untuk terus berkarya/berprestasi).

BACA JUGA:Terus-terusan Dipelintir Terkait Persoalan Internal PWI, Ini Klarifikasi Hendry Ch Bangun

Sang wartawan muda itu adalah Raden Mas Surjadi Suryaningrat. Di usia matang kehidupan, 40 tahun, dia menanggalkan gelar kebangsawanan dan mengganti namanya menjadi Ki Hajar Dewantara.

Motivasinya agar bisa bergaul lebih bebas dengan rakyat. Bisa memberi pendidikan yang lebih banyak kepada rakyat. 

Ki Hajar Dewantara sudah lama wafat tahun 1959. Tapi ketajaman penanya saat jadi wartawan telah mengubah perjalanan hidupnya.

Kalau bukan karena tulisan “Seandainya Aku Orang Belanda”, belum tentu dia bisa sampai ke Belanda.  Dan membawa inspirasi pendidikan ke tanah kelahirannya.

 

Penulis adalah Wartawan Senior yang juga Ketua Komisi Hukum PWI Pusat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: