HONDA

Titik Kritis Kehalalan Latiao Cemilan Asal China, Begini Menurut LPPOM MUI

Titik Kritis Kehalalan Latiao Cemilan Asal China, Begini Menurut LPPOM MUI

Latiao Cemilan Asal China Begini Titik Kritis Menurut LPPOM MUI --Instagram/lppom_mui

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Latiao cemilan asal China yang viral pada tahun 1990 di negaranya, begini titik kritisnya saat di Indonesia yang sudah menjamur menurut LPPOM MUI.

Cemilan ini rupanya seringkali dikonsumsi oleh kaula muda masyarakat China yang sangat viral bahkan menjamur ke berbagai negara, namun tahukah kamu produk ini belum ada kehalalannya.

LPPOM MUI dikutip dari websitenya ada titik kritis mengenai produk Latiao ini yang mana produk ini masih diragukan bahan-bahan di dalamnya.

Latiao sendiri berkembang pertama kali di daerah Henan Tiongkok yang mana makanan ini berbentuk panjang seperti stik yang memiliki cita rasa pedas dan gurih.

BACA JUGA:Latiao Makanan Asal China Dijual Bebas di Festival Tabut, Halalkah?

Disebutkan dalam situs website tersebut adapun bahan-bahan pembuatan dari latiao adalah tepung gandum, kinako ( tepung kacang kedelai panggang) dan minyak cabai.

Yang mana bahan-bahan tersebut kemudian dicampurkan dengan air, garam, gula, penyedap rasa, minyak nabati, dan bahan lain yang dipanaskan dengan suhu tinggi.

Jika dicermati ada bahan baku yang lain meskipun bahan baku yang lainnya bersifat nabati, namun ada bahan-bahan yang perlu dicermati secara seksama dalam titik kritisnya.

1. Penggunaan gula

Gula bagian dari komposisi pembuatan latiao titik kritisnya terletak pada proses pemutihan yang kerap menggunakan karbon aktif dari komposisinya.

BACA JUGA:Tips dan Manfaat Berjemur saat Pagi Hari, Meningkatkan Mood hingga Kesehatan Kulit

Sehingga karbon aktif ini bisa didapatkan dari bahan-bahan diantaranya adalah tulang hewan, batubara, serbuk gergaji, atau tempurung kelapa. Namun jika berasal dari bahan-bahan nabati tidak diragukan kehalalannya.

Namun jika berasal dari hewan harus dicermati cara penyembelihannya dan berasal dari hewan yang halal atau tidak sedangkan tulang hewan yang sering dijadikan bahan karbon aktif tersebut adalah hewan babi dan sapi.

2. Penggunaan minyak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: