Lampaui Target, Penerimaan Pajak Lampung Tumbuh Pesat Hingga September 2024
Lampaui Target, Penerimaan Pajak Lampung Tumbuh Pesat Hingga September 2024--ist/rakyatbengkulu.com
LAMPUNG, RAKYATBENGKULU.COM – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Bengkulu dan Lampung kembali menggelar Rapat Koordinasi Asset Liability Committee (ALCo) Regional Lampung di Ruang Video Conference Kanwil DJP, Bandar Lampung, Senin, 14 Oktober 2024.
Rapat ini membahas perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Provinsi Lampung dari Januari hingga September 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Kumara Candra Ratri Raden, Kepala Seksi Pengawasan Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung, melaporkan bahwa penerimaan pajak di wilayah ini mencapai Rp6,279 triliun dari proyeksi Rp5,799 triliun.
Lampaui Target, Penerimaan Pajak Lampung Tumbuh Pesat Hingga September 2024--ist/rakyatbengkulu.com
Hasil ini menunjukkan deviasi positif sebesar 8,28%, membawa capaian pajak hingga 69,52% dari target akhir Rp9,033 triliun.
“Dengan hasil ini, kami optimis penerimaan pajak akan terus meningkat melalui strategi optimalisasi dan peningkatan kepatuhan wajib pajak,” ujar Kumara.
Pajak Penghasilan (PPh) berkontribusi terbesar dengan capaian Rp2,798 triliun, setara dengan 62,57% dari target.
Lampaui Target, Penerimaan Pajak Lampung Tumbuh Pesat Hingga September 2024--ist/rakyatbengkulu.com
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) juga menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar Rp3,225 triliun atau 77,06% dari target.
Sementara Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tumbuh 83,96% dengan penerimaan Rp128,93 miliar, meski mencatat pertumbuhan negatif sebesar -14,94%.
Pajak lainnya mengalami pertumbuhan positif 14,28%, dengan nilai Rp126,49 miliar.
Lampaui Target, Penerimaan Pajak Lampung Tumbuh Pesat Hingga September 2024--ist/rakyatbengkulu.com
Sektor Perdagangan Besar menjadi pendorong utama, tumbuh 30,38% dan menyumbang 29,55% dari total penerimaan, terutama didukung oleh perdagangan kopi, teh, dan kakao.
Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 21,08%, berkat peningkatan aktivitas ekonomi di Bank Umum Konvensional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: