Benarkah Telat Menikah Justru Lebih Bahagia? Simak Ulasannya
Benarkah Telat Menikah Justru Lebih Bahagia? Simak Ulasannya--Instagram.com/Classypeepsofpakistan
Pengalaman hidup yang panjang juga bisa membuat seseorang memiliki standar yang sangat tinggi, yang tidak selalu realistis.
4. Faktor Sosial dan Budaya
- Pandangan Budaya: Di beberapa budaya, menikah di usia yang lebih tua masih dianggap tabu atau tidak ideal.
Ada tekanan sosial yang kuat untuk menikah muda, terutama bagi wanita.
BACA JUGA:Ria Andrews Menjawab Pertanyaan Tentang Pernikahannya dengan Stefan William
Hal ini bisa membuat mereka yang menikah di usia lebih tua merasa terisolasi atau dianggap tidak sesuai dengan norma.
- Tren Global: Secara global, usia menikah memang semakin meningkat.
Di banyak negara maju, orang cenderung menikah setelah menyelesaikan pendidikan dan mencapai kemapanan karier, yang terjadi di usia akhir 20-an atau awal 30-an.
Apakah menikah di usia yang lebih tua atau telat menikah membuat seseorang lebih bahagia sangat tergantung pada keadaan individu.
BACA JUGA:Pesan untuk Wanita: Hempas 9 Kebiasaan Buruk Ini Sebelum Menikah
BACA JUGA:6 Hal yang Wajib Kamu Pelajari Sebelum Menikah
Banyak yang menemukan kebahagiaan dalam pernikahan di usia matang karena mereka lebih siap secara mental, emosional, dan finansial.
Namun, bagi sebagian orang, terutama di masyarakat yang sangat menghargai pernikahan di usia muda, ini mungkin menimbulkan tantangan tersendiri.
Faktor utama adalah kualitas hubungan dan kesiapan individu untuk menghadapi dinamika pernikahan.
Kapan pun seseorang memilih menikah, yang paling penting adalah menikah dengan alasan yang benar dan kesiapan yang matang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: