Terobsesi dengan Validasi: Tanda Orang Sering Flexing di Medsos tapi Hidupnya Tidak Bahagia

Terobsesi dengan Validasi: Tanda Orang Sering Flexing di Medsos tapi Hidupnya Tidak Bahagia--freepik.com
RAKYATBENGKULU.COM - Di era digital seperti sekarang, media sosial menjadi panggung bagi banyak orang.
Mereka membagikan momen-momen dalam hidupnya.
Salah satu fenomena yang sering kita temui adalah flexing, yaitu memamerkan kekayaan, pencapaian, atau gaya hidup mewah.
Meski terlihat glamor di permukaan, tidak semua orang yang sering flexing di media sosial benar-benar bahagia di kehidupan nyata.
Bagi sebagian orang, flexing adalah cara mengekspresikan diri atau merayakan keberhasilan.
BACA JUGA:Karakter Orang yang Menyukai Warna Kuning, Penuh Energi Positif
BACA JUGA:Dorong Inklusi Jaminan Sosial bagi Pekerja Informal, Sinergi BRI dan BPJS Ketenagakerjaan
Namun, ada juga yang melakukannya untuk menutupi kekosongan emosional atau mencari validasi dari orang lain.
Berikut beberapa tanda bahwa seseorang sering flexing di media sosial, tetapi sebenarnya hidupnya tidak bahagia.
1. Terobsesi dengan Pengakuan dan Validasi
Salah satu tanda utama orang yang sering flexing tetapi tidak bahagia adalah kebutuhan berlebihan untuk diakui dan divalidasi.
Mereka merasa tidak cukup puas jika tidak mendapat like, komentar pujian, atau perhatian dari pengikutnya.
Setiap postingan mereka sering kali dirancang untuk menarik perhatian dan menunjukkan kehidupan yang tampak sempurna.
BACA JUGA:Bukti Nyata Keberpihakan BRI Terhadap UMKM, Cokelat Ndalem Merambah Pasar Internasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: