Gibran Perketat Pengawasan MinyaKita: Tak Ingin Kasus Serupa Terulang

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka --Dok/antaranews.com
RAKYATBENGKULU.COM - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya penguatan pengawasan di lapangan untuk mencegah peredaran MinyaKita yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin kasus ini kembali terjadi dan akan memperkuat pemantauan di berbagai lokasi.
“Nanti ke depan akan kita tindak lanjuti lagi. Monitoring dikuatkan dan kita tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi,” kata Gibran dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Rabu, dikutip dari ANTARANEWS.COM.
BACA JUGA:Dorong Keringanan Biaya Mudik, DPR Usulkan Diskon Tol 50 Persen hingga Gratis
BACA JUGA:Mulai dari Diri Sendiri: Kebiasaan yang Harus Ditinggalkan agar Dikelilingi Orang Berkarakter Baik
Gibran menjelaskan bahwa pemerintah saat ini telah meningkatkan pemeriksaan dan pemantauan terhadap peredaran MinyaKita di berbagai tempat, termasuk pasar tradisional dan toko kelontong.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa produk yang beredar sudah memenuhi standar yang ditentukan oleh pemerintah.
“Sudah dilakukan pengecekan-pengecekan dan monitoring di beberapa tempat. Di pasar-pasar tradisional, di toko-toko kelontong, semua,” tambahnya.
Dugaan pelanggaran dalam peredaran MinyaKita pertama kali terungkap saat Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada Sabtu (8/3) di salah satu pasar di Jalan Raya Jagakarsa, Jakarta Selatan.
BACA JUGA:Berdaya di Desa, UMKM Gula Aren Ini Berhasil Ekspor Tembus Pasar Global Berkat BRI
Dalam sidak tersebut, ditemukan bahwa harga MinyaKita melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET), yang seharusnya Rp15.700 per liter, tetapi dijual dengan harga Rp18.000.
Tak hanya itu, Mentan juga menemukan adanya ketidaksesuaian volume dalam kemasan. Saat diuji menggunakan gelas takar, isi MinyaKita hanya berkisar antara 750 hingga 800 mililiter, padahal dalam labelnya tertulis 1 liter.
“Ini jelas tidak cukup 1 liter,” ujar Amran dengan nada tegas saat sidak berlangsung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: