Tragedi di Yahukimo: Enam Guru Kontrak Tewas dalam Penyerangan KKB

Tragedi di Yahukimo: Enam Guru Kontrak Tewas--Dok/antaranews.com
RAKYATBENGKULU.COM - Enam orang guru kontrak dilaporkan tewas dalam serangan yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai insiden tersebut, namun masih perlu dilakukan pembahasan lebih lanjut oleh pihak terkait.
“Memang ada laporan terkait penyerangan yang menewaskan enam orang guru kontrak karena dibunuh dan dibakar KKB, namun untuk memastikannya Pemda Yahukimo beserta TNI-Polri masih akan membahasnya,” kata AKBP Heru Hidayanto dikutip dari ANTARANEWS.COM, Sabtu (23/3).
BACA JUGA:BRI Raih Penghargaan Anugerah Avirama Nawasena dari SBM ITB, Komitmen Terapkan Budaya Kerja Inklusif
BACA JUGA:BRI Jamin Keandalan E-Channel, Bikin Lebaran Nyaman dan Transaksi Lancar
Dihubungi dari Jayapura, Kapolres Yahukimo mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan sementara, insiden ini terjadi pada Jumat (21/3) sekitar pukul 16.00 WIT.
Saat itu, KKB melintas di wilayah tersebut dan langsung menyerang seorang guru yang sedang berada di rumahnya.
Setelahnya, kelompok bersenjata ini masuk ke dalam rumah dan kembali menyerang serta membakar bangunan, yang mengakibatkan enam orang guru kontrak meninggal dunia.
Kapolres Yahukimo menambahkan bahwa saat ini belum dapat dipastikan kelompok mana yang bertanggung jawab atas penyerangan tersebut, termasuk identitas para korban.
BACA JUGA:Hijaukan Pesisir, Polresta Bengkulu Tanam 6.000 Mangrove untuk Cegah Abrasi dan Dongkrak Wisata
BACA JUGA:Dinas PMD Rejang Lebong Imbau 122 Desa Segera Ajukan Pencairan Dana Desa Tahap I
Pihak kepolisian masih terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan pengecekan serta menentukan langkah-langkah selanjutnya.
“Belum dapat dipastikan KKB dari kelompok mana yang melakukan penyerangan dan identitas korban karena kami masih terus berkoordinasi dengan Pemda Yahukimo untuk pengecekan dan langkah yang akan dilakukan,” ujar AKBP Heru Hidayanto.
Hingga saat ini, kondisi di lokasi kejadian masih dalam pantauan pihak berwenang. Keamanan di wilayah tersebut menjadi perhatian utama, terutama karena di Distrik Anggruk tidak terdapat pos polisi yang dapat segera merespons situasi darurat seperti ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: