HONDA

IHSG Diperkirakan Bergerak Sideways di Tengah Sentimen Domestik dan Global

IHSG Diperkirakan Bergerak Sideways di Tengah Sentimen Domestik dan Global

Ungkapan Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas--Dok/antaranews.com

RAKYATBENGKULU.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu diperkirakan akan bergerak mendatar atau sideways di tengah pengaruh sentimen domestik maupun global yang masih menjadi perhatian utama pelaku pasar.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG tercatat menguat sebesar 98,95 poin atau 1,59 persen ke posisi 6.334,57. Indeks LQ45, yang terdiri dari 45 saham unggulan, juga mengalami kenaikan 16,73 poin atau 2,40 persen ke level 714,74.

BACA JUGA:Jangan Berlebihan! Tips Menikmati Opor Ayam dengan Bijak, Hindari Kolesterol Naik Drastis Saat Lebaran

BACA JUGA:Tragedi Penembakan di Arena Sabung Ayam, Fakta Baru Soal Amplop Suap yang Ditolak Kapolsek

“Dalam perdagangan berikutnya, IHSG diperkirakan masih akan bergerak dalam tren sideways (mendatar),” ungkap Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu, seperti dikutip dari ANTARANEWS.COM.

Sentimen Domestik, Danantara dan Struktur Kepemilikan BUMN

Dari dalam negeri, para investor masih mencermati perkembangan terkait Danantara, terutama setelah pengumuman yang dilakukan pada Senin (24/3). 

Fokus utama pasar saat ini adalah susunan pengurus perusahaan tersebut serta rencana investasi ke depan.

Selain itu, perhatian juga tertuju pada komposisi kepemilikan Danantara di berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergabung dalam ekosistemnya. 

Hal ini penting untuk memahami bagaimana pengaruh Danantara terhadap industri dan pasar modal Indonesia dalam jangka panjang.

Faktor Global, Data Ekonomi AS dan Kebijakan Tarif Otomotif

Dari sisi global, pelaku pasar tengah menantikan rilis data ekonomi penting dari Amerika Serikat (AS), termasuk pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang dijadwalkan pada 27 Maret 2025 serta data Personal Consumption Expenditures (PCE) pada 29 Maret 2025.

Selain itu, kebijakan perdagangan AS juga menjadi perhatian utama. Pada Senin (24/3), Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana penerapan tarif otomotif. 

BACA JUGA:Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Kaur Capai Lima Kasus pada 2025

BACA JUGA:Ole Romeny Cetak Gol Kemenangan untuk Indonesia Atas Bahrain, Ini Makna Selebrasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: