HONDA

Ditemukan 16 Granat Aktif di Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Ditemukan 16 Granat Aktif di Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Menginformasikan tentang penemuan 16 granat aktif dan ratusan amunisi di lokasi hunian sementara bagi pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur.--Dok/antaranews.com

RAKYATBENGKULU.COM - Sebanyak 16 buah granat aktif ditemukan oleh para penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki saat sedang menggali lubang untuk tangki septik di kawasan hunian sementara (Huntara) di Desa Konga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Masih aktif sehingga diamankan di bunker sementara waktu,” kata Kasubsi PIDM SiHumas Polres Flores Timur, Iptu Anwar Sanusi, dikutip dari ANTARANEWS.COM, Rabu (3/4).

Selain granat, ditemukan juga 393 butir amunisi peluru di lokasi yang sama. 

BACA JUGA:Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran, Gubernur Bengkulu Akan Sidak ASN dan Potong TPP yang Absen

BACA JUGA:Momen Liburan Lebaran, Waterboom Tirta Surya di Mukomuko Dipadati 2.000 Pengunjung

Menurut kepolisian, seluruh barang berbahaya ini telah diamankan di bunker hingga tim Jibom Detasemen Gegana Brimob Polda NTT tiba untuk melakukan tindakan lebih lanjut.

Kapolres Flores Timur, AKBP Adhitya Octorio Putra, menjelaskan bahwa granat yang masih aktif sementara waktu dipindahkan ke lokasi kosong yang jauh dari pemukiman.

“Lokasi bunker yang dibuat jauh dari pemukiman. Sementara amunisi berupa peluru diamankan di posko pengamanan TNI - POLRI di Huntara Konga,” ujar Kapolres.

Berdasarkan identifikasi awal, granat yang ditemukan merupakan granat tipe 97 dengan panjang 9,6 cm dan berat 65 gram. 

BACA JUGA:THR Udah Di Tangan! Ini 5 Keinginan Anak yang Bisa Terealisasi di Lebaran

BACA JUGA:Aktor Legendaris Ray Sahetapy Tutup Usia, Karya-karyanya Akan Selalu Dikenang

Dari bentuk dan karakteristiknya, diperkirakan granat ini merupakan peninggalan Perang Dunia II.

Saat ini, kepolisian masih menunggu tim penjinak bom dari Kupang untuk melakukan proses evakuasi dan penanganan lebih lanjut terhadap granat aktif dan amunisi yang ditemukan.

Penemuan ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat sekitar, mengingat keberadaan bahan peledak di area hunian sementara dapat membahayakan keselamatan para pengungsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: