HONDA

Warung Kecil Terancam, Pemkot Bengkulu Hentikan Sementara Izin Minimarket Modern

Warung Kecil Terancam, Pemkot Bengkulu Hentikan Sementara Izin Minimarket Modern

Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi --ist/Rakyatbengkulu.com

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Pemerintah Kota Bengkulu mengambil langkah tegas untuk menyeimbangkan ekosistem perdagangan lokal. 

Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi mengeluarkan kebijakan pemberhentian sementara penerbitan izin baru untuk gerai minimarket modern seperti Indomaret dan Alfamart.

Langkah ini diambil setelah menerima laporan bahwa semakin banyak warung kecil di kota tersebut yang terpaksa tutup karena tidak mampu bersaing dengan jaringan ritel modern yang tumbuh pesat. 

Dedy menyatakan bahwa kebijakan ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah terhadap pedagang kecil yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan.

BACA JUGA:Polresta Bengkulu Dalami Keterlibatan Pihak Lain dalam Kasus Pembunuhan Dua Bocah Kandang

BACA JUGA:Unggul di 7 Kecamatan, Rifa'i–Yevri Pimpin Hasil Rekapitulasi PSU Bengkulu Selatan

Menurutnya, kebijakan ini adalah bentuk nyata dari keberpihakan kepada rakyat kecil yang tengah terhimpit tekanan pasar modern.

"Ini bukti kita hadir di tengah masyarakat melindungi kaum kecil. Bisa kita lihat fakta di lapangan, warung-warung kecil dengan modal yang minim mulai tergerus karena hadirnya Indomaret dan Alfamart," jelasnya.

Kebijakan penghentian izin ini tidak hanya menjadi inisiatif lokal, namun juga mendapat dukungan dari pemerintah pusat. 

Saat melakukan audiensi dengan Direktur Pelayanan Perizinan Berusaha Sektor Non Industri Kementerian Investasi/BKPM RI, Rahardjo Siswohartono, dukungan terhadap langkah ini ditegaskan.

BACA JUGA:Manfaatkan Pendanaan Usaha dari BRI, Waroeng Tani Tetap Berjaya Hingga Lintas Generasi

BACA JUGA:Harga TBS Sawit di Mukomuko Naik, Tertinggi Rp2.700/Kg: Ini Daftar Lengkap Harga per Pabrik

"Semoga ini memberi manfaat bagi masyarakat Kota Bengkulu. Harapannya UMKM, warung-warung kecil dapat tumbuh dan berkembang sehingga terjadi pertumbuhan ekonomi yang signifikan," ujar Rahardjo.

Langkah ini dipandang sebagai sinyal positif bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk kembali bangkit, memperkuat jaringan distribusi lokal, dan menghidupkan kembali warung-warung tradisional di lingkungan perumahan dan pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: