Usai Kalah Gugatan Keamanan, Pangeran Harry Ingin Damai dengan Keluarga

Pangeran Harry mengemukakan keinginan untuk memulihkan hubungan dengan keluarganya --Instagram/azattelevision
RAKYATBENGKULU.COM – Pangeran Harry kembali menarik perhatian publik internasional usai menyampaikan keinginannya untuk berdamai dengan keluarganya di tengah kekalahan gugatan hukum terkait keamanan pribadinya.
Dalam wawancara dengan BBC, Duke of Sussex mengungkapkan harapan besar untuk memulihkan hubungan dengan keluarga kerajaan, terutama sang ayah, Raja Charles III, yang saat ini tengah berjuang melawan kanker.
“Hidup itu berharga. Saya tidak tahu berapa lama lagi ayah saya hidup Akan lebih baik jika kita berdamai. Tidak ada gunanya terus bertengkar,” ujar Harry dalam pernyataannya dikutip dari AntaraNews.com.
Namun, upaya Harry bukan tanpa tantangan. Ia mengaku bahwa komunikasi dengan ayahnya terganggu karena “masalah keamanan.”
BACA JUGA:Hari Kebebasan Pers, Ini Pandangan Ketum PWI Hendry Ch Bangun
BACA JUGA:Gubernur Helmi Hasan Resmi Lepas 423 Calon Jemaah Haji Bengkulu Kloter Pertama ke Tanah Suci
Sejak mundur dari tugas kerajaan bersama istrinya Meghan Markle pada 2020, Harry telah berulang kali menyuarakan kekhawatirannya soal perlindungan bagi keluarganya saat berada di Inggris.
Ia menilai sistem pengamanan yang ditawarkan tidak memadai, dan kalah dalam gugatan yang diajukannya untuk memulihkan perlindungan tersebut.
“Saya tidak bisa membayangkan dunia tempat saya membawa istri dan anak-anak saya kembali ke Inggris saat ini. Sungguh menyedihkan saya tidak akan bisa menunjukkan tanah air saya kepada anak-anak saya,” tutur Harry dengan nada emosional.
Selain itu, Harry juga menyinggung ketegangan yang masih membayangi hubungan dengan anggota keluarga kerajaan lainnya.
BACA JUGA:Heboh Pernikahan di Kudus: Seserahan Fantastis Dari Mobil Mewah Hingga Emas Bikin Warganet Terpana
BACA JUGA:Antisipasi TKA Ilegal, Pemkab Kaur Wajibkan Hotel Laporkan WNA
Ia menyadari beberapa pihak tidak akan memaafkannya, terutama setelah ia menerbitkan buku memoarnya yang mengungkap konflik internal keluarga.
“Tentu saja beberapa anggota keluarga saya tidak akan pernah memaafkan saya karena menulis buku, tetapi saya ingin berdamai. Saya tidak akan pernah bisa meninggalkan keluarga saya, meskipun saya meninggalkan institusinya,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: