Pemkab Bengkulu Selatan Tunda Pengadaan Mobil Dinas, Prioritaskan Armada Sampah

Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Selatan, H. Rifa'i Tajuddin dan Yevri Sudianto--Nova/Rakyatbengkulu.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan mengambil langkah strategis dalam menangani persoalan lingkungan, khususnya terkait tumpukan sampah yang kian mengkhawatirkan di berbagai titik wilayah.
Masalah ini bahkan sudah memerlukan bantuan dari lembaga eksternal untuk pengelolaannya.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh pasangan Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Selatan, H. Rifa'i Tajuddin dan Yevri Sudianto, yang baru saja dilantik oleh Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Balai Raya Semarak, Kota Bengkulu, pada Rabu 11 Juni 2025.
“Kami sangat menyayangkan kondisi ini sampai harus melibatkan pihak luar. Sebenarnya ini adalah tanggung jawab yang harus kami kelola secara bijak dan konsisten,” kata Bupati Rifa'i.
BACA JUGA:Komitmen 100 Hari Kerja Bupati Bengkulu Selatan: Lampu Jalan Hidup, Layanan RS Ditingkatkan
BACA JUGA:Jabatan Eselon II Pemprov Bengkulu Sudah Terisi, Eselon III Masih Bertahap
Sebagai bentuk komitmen terhadap peningkatan kebersihan lingkungan, Pemkab memutuskan menunda pengadaan kendaraan dinas baru, termasuk mobil dinas untuk pejabat eselon tinggi seperti BD 1 dan BD 2.
Anggaran yang sebelumnya disiapkan untuk kendaraan dinas akan dialihkan untuk pengadaan armada kebersihan.
“Kami menilai kebersihan di Manna saat ini jauh lebih penting dibandingkan kebutuhan akan mobil dinas baru, jadi itu nanti akan kita belikan saja mobil sampah dahulu,” tambahnya.
Sebagai tindak lanjut, Pemkab Bengkulu Selatan berencana mendatangkan dua unit mobil sampah jenis amrol dalam waktu dekat.
BACA JUGA:Kelulusan PPPK Tahap II Bengkulu Selatan Diumumkan 16–30 Juni 2025, Ini Detailnya
BACA JUGA:86 Desa di Mukomuko Sudah Miliki Koperasi Merah Putih Berbadan Hukum, DPMD Beri Penjelasan
Armada ini diharapkan mampu memperkuat operasional pengangkutan sampah, khususnya di kawasan Manna yang menjadi titik rawan penumpukan limbah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: