Putus Rantai Kemiskinan, Sekolah Rakyat Hadir Jadi Harapan Baru Anak Bengkulu

Putus Rantai Kemiskinan, Sekolah Rakyat Hadir Jadi Harapan Baru Anak Bengkulu--Ist/Rakyatbengkulu.com
Kepala Sentra “Dharma Guna”, Syam Wuryani menyebut bahwa seleksi penerimaan dilakukan secara ketat dan objektif.
“Sekitar 70 persen orang tua siswa bekerja sebagai buruh harian lepas. Sisanya ada yang bekerja sebagai sopir, pedagang, dan pekerjaan informal lainnya,” jelas Syam.
Kepala SRMA 6 Kota Bengkulu, Yuliarma Yenni mengatakan bahwa saat ini ada 95 siswa yang menempuh pendidikan, terbagi dalam empat kelas dengan pendekatan pembelajaran personal berbasis Kurikulum Nasional.
Cerita haru juga datang dari Rian, orang tua salah satu siswa, yang mengaku sangat terbantu dengan adanya Sekolah Rakyat.
BACA JUGA:Gubernur Helmi Hasan Ingatkan ASN Bijak Bermedsos, Media Sosial Harus Jadi Sarana Pelayanan
“Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah pusat dan daerah karena anak saya bisa mendapatkan pendidikan yang layak, tempat tinggal yang nyaman, dan makanan yang cukup. Saya ini kerja serabutan, apa saja saya kerjakan, tukang, bersih-bersih. Untuk kebutuhan harian saja sudah sulit, apalagi untuk biaya sekolah,” ungkapnya.
Pemerintah Provinsi Bengkulu berharap model pendidikan seperti SR dapat menjadi pondasi pemerataan pendidikan, serta membuka peluang mobilitas sosial bagi anak-anak dari kelompok marginal.
Dengan kualitas pendidikan yang setara sekolah umum dan fasilitas gratis sepenuhnya, Sekolah Rakyat berperan sebagai titik balik bagi masa depan anak bangsa.(Adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: