70 Kasus HIV Terdata di Kota Bengkulu, Pemkot Kuatkan Edukasi dan Pemeriksaan Gratis

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani--Nova/rakyatbengkulu.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Jumlah kasus infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kota Bengkulu terus menjadi perhatian serius.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, sejak Januari hingga awal Juli 2025, sebanyak 70 warga diketahui positif mengidap virus tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani mengatakan bahwa penyebab utama dari peningkatan kasus ini adalah perilaku seks bebas, terutama pada kelompok laki-laki dengan orientasi sesama jenis.
"Perilaku menyimpang seperti ini masih menjadi faktor dominan penularan HIV di Kota Bengkulu," kata Joni pada Kamis 17 Juli 2025.
BACA JUGA:BPJS Gratis Pemkot Bengkulu Ringankan Beban 14 Ribu Jiwa Warga Kurang Mampu
BACA JUGA:Wagub Mian Resmikan Grand Opening RS Asta Medika, Dorong Pelayanan BPJS untuk Bantu Rakyat
Sebagai langkah penanganan, Pemkot Bengkulu melalui Dinkes Kota Bengkulu gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Kegiatan ini difokuskan melalui jaringan puskesmas di berbagai kecamatan, dengan harapan masyarakat memahami bahaya HIV serta pentingnya pencegahan sejak dini.
Selain itu, Dinkes Kota juga melakukan pemeriksaan rutin di sejumlah titik rawan, termasuk kawasan yang dikenal sebagai lokalisasi. Namun, Joni mengakui, pendataan masih menemui kendala.
“Sebagian besar aktivitas tidak lagi terpusat di lokalisasi, tapi menyebar ke berbagai wilayah yang sulit dipantau, sehingga pengawasan dan penanganan menjadi lebih menantang,” tambahnya.
BACA JUGA:Tak Kapok! Baru Bebas 2023, Residivis 6 Kali Ditangkap Lagi karena Curi HP Saat Korban Tidur
BACA JUGA:5 Shio yang Lagi Dapat Beban Berat Hari Ini, Siap-Siap Dititipi Tanggung Jawab!
Untuk mendukung deteksi dini dan pengobatan, masyarakat diimbau untuk memanfaatkan layanan kesehatan di rumah sakit rujukan seperti RSUD M. Yunus dan RS Harapan dan Doa (RSHD) Bengkulu.
Pemerintah telah menyediakan obat antiretroviral (ARV) secara gratis guna menekan angka kematian dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: