Polresta Bengkulu Ringkus 5 Pelaku Pengeroyokan di Cafe Grand MC, Korban Dikeroyok Usai Bawa Parang Panjang

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Polresta Bengkulu berhasil mengungkap kasus pengeroyokan brutal yang terjadi di cafe Grand MC, sebuah kawasan hiburan malam di Kota Bengkulu. 

Kejadian tersebut terjadi pada Senin 3 November 2025 malam, dan mengakibatkan Bintang Adam P. Valdez (19) warga Kebun Beler, menjadi korban penganiayaan berat yang dilakukan oleh lima pelaku.

Dalam waktu yang singkat, Tim Resmob Macan Gading Polresta Bengkulu bergerak cepat. 

Pada Selasa 4 November 2025 sekira pukul 16.00 WIB, tim berhasil melacak dan menangkap kelima pelaku yang terlibat dalam aksi tersebut.

BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Siapkan Mutasi Jabatan Eselon II, Dijalankan Desember 2025

BACA JUGA:Sistem Swakelola, 20 Kelompok Tani di Mukomuko Perbaiki Irigasi dengan Bantuan Rp200 Juta

Kelima pelaku terdiri dari dua orang satpam, yaitu MA (38) dan PD (35), seorang manager Grand MC berinisial AS (35), seorang GM Grand MC berinisial SK (34) serta seorang waiter berinisial YP (29).

Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Sudarno, S.Sos., M.H., mengungkapkan bahwa kelima pelaku ini merupakan bagian dari manajemen dan karyawan Grand MC yang berhasil diamankan.

"Begitu laporan masuk, tim langsung bergerak melakukan penyelidikan, dan Alhamdulillah saat ini sudah berhasil kita amankan," ujar Kombes Pol Sudarno dalam konferensi pers pada Rabu 5 November 2025.

Motif penganiayaan tersebut diduga berawal dari cekcok mulut antar kelompok yang dipicu oleh masalah sepele, namun berujung pada aksi kekerasan. 

"Peristiwa ini bermula saat korban sedang berada di sebuah club malam dan mengalami cekcok mulut dengan pengunjung lainnya. Setelah itu, korban langsung pergi menggunakan kendaraannya," jelas Kombes Pol Sudarno.

BACA JUGA:Penyandang Disabilitas di Bengkulu Diberdayakan Lewat Workshop UMKM dan Bantuan Modal Usaha

BACA JUGA:Liverpool Jinakkan Real Madrid, Akhiri Rekor Tak Terkalahkan di Liga Champions 2025/2026

Namun, korban kembali lagi ke tempat tersebut dengan membawa senjata tajam berupa parang panjang. 

Sumber: