Awards Disway
HONDA

Solusi Baru Pengobatan Diabetes dengan Smart Delivery Drug System Karya Tim PKM-RE Unhas

Solusi Baru Pengobatan Diabetes dengan Smart Delivery Drug System Karya Tim PKM-RE Unhas

Mahasiswa Unhas kembangkan inovasi smart delivery drug system berbasis ekstrak pare untuk pengobatan diabetes melitus tipe 2.--dokumen/rakyatbengkulu.com

MAKASSAR, RAKYATBENGKULU.COM - Di tengah meningkatnya kasus diabetes melitus di dunia, sekelompok mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (Unhas) menghadirkan inovasi teknologi pengobatan berbasis smart delivery drug system.

Inovasi ini diharapkan menjadi solusi baru dalam terapi diabetes melitus tipe 2, yang selama ini masih bergantung pada obat sintetis dengan berbagai efek samping.

Menurut data International Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2024 terdapat sekitar 589 juta orang di dunia yang hidup dengan diabetes, dan jumlah ini diproyeksikan melonjak hingga 853 juta kasus pada tahun 2050.

Indonesia sendiri menempati posisi kelima dengan jumlah penderita tertinggi, yakni mencapai 20,4 juta orang, dan diprediksi akan meningkat menjadi 28,6 juta orang pada 2050 mendatang.

BACA JUGA:Dokter Ingatkan: Fast Food Bisa Picu Diabetes Meski Tanpa Faktor Genetik

BACA JUGA:Alternatif Minuman Kaleng Zero Sugar yang Aman untuk Penderita Diabetes, Bisa Ditemukan di Minimarket

Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi Findika Affandi, ketua tim Program Kreativitas Mahasiswa – Riset Eksakta (PKM-RE) Unhas, yang menilai perlunya inovasi pengobatan yang lebih efektif dan minim efek samping.

“Selama ini terapi utama diabetes masih bergantung pada obat sintetis seperti metformin dan glibenklamid. Namun, keduanya memiliki keterbatasan baik dari segi efektivitas maupun efek samping,” jelas Findika.

Metformin, misalnya, diketahui menyebabkan efek samping pada 20–30% pasien berupa mual, muntah berlebihan, hingga risiko hipoglikemia. Sementara itu, efektivitas glibenklamid menurun hingga 44% setelah enam tahun penggunaan.

Melihat tantangan ini, Findika bersama tim yang terdiri dari Affifah Mardiatul Hilmi Al Daisi, Destiara, Siti Naila Rifdah Pratiwi, dan Tarina Alfina Nur, di bawah bimbingan Apt. Afdil Viqar Viqhi, S.Si., M.Si., mengembangkan riset bertajuk:

“Inovasi Smart Delivery Fast-Dissolving Sublingual Film Microparticle Charantin Glucose-Response Ekstrak Buah Pare untuk Meningkatkan Efektivitas Terapi Diabetes Melitus Tipe 2.”

BACA JUGA:Perawatan Tepat: Cara Membedakan Gatal Biasa dengan Gatal Akibat Diabetes

BACA JUGA:8 Manfaat Buah Markisa untuk Kesehatan, Termasuk Menurunkan Risiko Diabetes


Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Riset Eksakta (RE) Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin yang diketuai oleh Findika Affandi, bersama dengan Affifah Mardiatul Hilmi Al Daisi, Destiara, Siti Naila Rifdah Pratiwi, dan Tarina Alfina Nur, di b--dokumen/rakyatbengkulu.com

Memanfaatkan Charantin dari Buah Pare

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: